Mohon tunggu...
genial arasy
genial arasy Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Saat ini bekerja sebagai profesional dibidang logistic dan supply chain pada perusahaan yang bergerak dalam industri retail. Dapat dihubungi melalu email genialarasy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apapun Hasil Lawan Jepang, Adalah yang Terbaik bagi Garuda

23 Januari 2024   12:30 Diperbarui: 23 Januari 2024   12:36 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Jordi Amat di laga kedua Piala Asia 2023 kontra Vietnam (pssi.org)

Torehan hasil positive dilaga kedua menghadapi rival Asia Tenggara, Vietnam, menerbitkan asa bagi skuad tim nasional Indonesia untuk mewujudkan ambisi lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 Qatar. Garuda sukses membungkam Vietnam dengan skor tipis 1-0 hal ini membuat Indonesia mendapat tambahan tiga poin. Tambahan 3 point ini sungguh penting bagi tim "Merah Putih" untuk meningkatkan moral pemain pasca laga pertama melawan Irak yang berakhir dengan kekalahan 1-3 untuk skuad anak asuh STY tersebut.

Bagi skuad garuda, kemenangan atas musuh bebuyutan Vietnam tentunya bermakna ganda dari sisi optimisme dan kepercayaan diri pemain serta jajaran tim pelatih. Pertama, ini kemenangan ini mengakhiri rekor buruk head to head Indonesia ketika bersua Vietnam, yang tak pernah menang pada empat duel sebelumnya. Dari keempat laga terakhir tim nasional Indonesia kala besua Vietnam, Indonesia kalah dua kali dan seri dipaksa menelan hasil imbang dua kali.

Kedua, kemenangan atas Vietnam juga menghapus catatan negatif bagi Jordi Amat dan kawan-kawan di laga kedua Piala Asia, yang selalu berujung kekalahan. Hasil positif ini mengakhiri sindrom partai kedua tim merah Putih sekaligus mempertahankan performa positif tim Merah Putih di fase grup, yang selalu dapat meraih satu kemenangan disepanjang keikutsertaannya di Piala Asia.
Akan tetapi, perjuangan skuad garuda belum berakhir. Seiring berjalannya waktu, serta daya tarik sepak bola yang terus meningkat dikalangan masyarakat kita, serta sejalan dengan tuntutan prestasi yang tak pernah mengendur bagi tim nasional, anak asuh STY perlu terus mengukir prestasi di kancah sepak bola internasional.

Laga pamungkas grup D Piala Asia 2023 Qatar melawan raksaksa sepak bola Asia, Jepang yang akan berlangsung pada Rabu (24/1/2024) dapat menjadi ajang yang efektif untuk mengukir prestasi baru bagi skuad Merah-Putih. Andai Jordi Amat dan kawan-kawan dapat menahan imbang Jepang, maka akan menjadi sejarah untuk pertama kalinya Indonesia mengemas empat poin di fase grup Piala Asia sejak penampilan di Piala Asia Uni Emirat Arab 1996. Akan makin bersejarah bagi Indonesia jika berhasil mengalahkan Jepang, Indonesia mengemas enam poin. Dan akan menjadi sejarah juga bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya berhasil lolos ke 16 besar Piala Asia.

Aksi Asnawi di laga kedua Piala Asia 2023 kontra Vietnam (pssi.org)
Aksi Asnawi di laga kedua Piala Asia 2023 kontra Vietnam (pssi.org)
Mungkinkah kita mengimbangi atau mengalahkan tim terbaik Asia yang telah menjadi langganan Piala Dunia?, dalam sepak bola semua masih bisa terjadi dan tidak ada hal yang tidak mungkin. Pada laga kedua, Jepang sebagai salah satu favorit juara Piala Asia, seiring ranking dunia di tangga ke-17 atau yang tertinggi di Asia, dengan rekor tak terkalahkan di 11 laga sebelumnya, harus dipaksa menelan kekalahan 1-2 dari Irak. Pada laga pertama, walau akhirnya menang dengan skor meyakinkan 4-2 atas Vietnam, Jepang justru sempat terlebih dahulu tertinggal 1-2 dari hingga penghujung babak pertama.

Selain Jepang, raksaksa sepak bola Asia lainnya, Korea Selatan juga harus kesulitan melawan Jordania dilaga yang berlangsung pada Jumat (20/1). Kendati sukses mengakhiri laga dengan skor 2-2, Korsel yang ditangani Pelatih asal Jerman Juergen Klinsmann sempat tertinggal 1-2 terlebih dahulu dari Jordania hingga injury time babak kedua.

Artinya, tim elite Asia tak bisa bermain santai dan menganggap remeh lawan, setiap saat tim kuda hitam seperti Jordania akan mampu memberikan perlawanan dan menyulitkan mereka sebagai tim elit sepak bola Asia.

Indonesia, yang jelas bukan datang sebagai tim unggulan, skuad garuda tercatat sebagai tim dengan rata-rata usia termuda dikompetisi ini, tim dengan peringkat FIFA terburuk kedua akan juga berpeluang menyulitkan tim "Samurai Biru". Tersedia waktu 2 x 45 menit bagi punggawa garuda untuk membuktikan bahwa Indonesia bukan kesebelasan kacangan di Asia.

Selamat berjuang, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan. Dua laga perdana Piala Asia 2023 telah cukup membuktikan bahwa tim Merah Putih telah berproses dengan baik dan mempersembahkan capaian yang terbaik. Bagi PSSI sebagai federasi tertinggi sepak bola tanah air, tugas pasca Piala Asia sudah jelas yakni untuk segera wujudkan kompetisi profesional yang benar-benar profesional dan berjenjang, serta memperbaiki dengan segera tatanan iklim kompetisi domestik demi membaiknya prestasi persepakbolaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun