Mohon tunggu...
genial arasy
genial arasy Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Saat ini bekerja sebagai profesional dibidang logistic dan supply chain pada perusahaan yang bergerak dalam industri retail. Dapat dihubungi melalu email genialarasy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kilas Balik Rival: Irak, Level Sepak Bola, dan Isu Suap

4 Januari 2024   11:00 Diperbarui: 4 Januari 2024   11:41 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aksi Marcelino Ferdinan di laga lawan Libya (pssi.org)

Gelaran Piala Asia Qatar akan segera berlangsung, Irak akan menjadi lawan pertama bagi Tim Nasional Indonesia dalam event bergengsi negara Asia tersebut.

Laga lawan Irak dijadwalkan berlangsung pada, Senin (15/1/2023) mendatang, di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar.

Setelah menunggu hingga 17 tahun, tim nasional Garuda akhirnya dapat kembali bertarung di panggung sepak bola Asia.

Pada pertemuan terakhir melawan Singa Mesopotamia, julukan Irak di kualifikasi Piala Dunia 2026, yang berlangsung di Basra Irak, skuad Asnawi Mangkualam Bahar dkk harus mengakui keunggulan Irak 1-5 November tahun lalu.

Kendati skuad Irak diatas kertas memiliki kualitas permainan diatas pasukan garuda, hal ini harusnya tidak menjadi alasan untuk tidak mendapatkan poin ketika bertemu dengan Irak, mengingat target lolos 16 besar yang dibebankan ke skuad garuda, mencuri poin dari Iraq adalah hal yang wajib dilakukan.

Cerita History

Pertemuan antara Irak dan tim nasional Indonesia dalam ajang international tersaji sejak Januari 1968, diawali di Kualifikasi Olimpiade Meksiko yang berlangsung di Bangkok, Thailand.

Pada ajang tersebut, tim nasional Indonesia sukses mengandaskan Irak dengan skor tipis 2-1, melalui dua gol Peng Hong dan Soetjipto "Gareng" Soentoro.

Pertemuan keduanya tersaji di ajang yang sama dan di bulan yang sama, pada laga kedua tersebut kedua tim bermain imbang 1-1.
Kendati gagal melaju ke putaran final Olimpiade 1968, hasil yang ditorehkan skuad garuda menunjukkan level permainan yang impresif dan mampu bersaing di ajang international.

Lima tahun berselang dari pertemuan keduanya, kualitas sepak bola Irak jauh lebih maju ketimbang Indonesia. Hal ini dibuktikan dari kemenangan Irak dengan skor 3-2 pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 1974 yang tersaji di Maret 1974. Dua gol  Sarman Panggabean dan Anjas Asmara tidak mampu menyelamatkan Indonesia dari kekalahan.

Tim Nasional Indonesia saat itu diperkuat beberapa legenda hidup sepak bola Indonesia seperti Ronny Paslah, Ronny Pattinasarany Rusdi Bahalwan, Sutan Harhara, Jacob Sihasale, Iswadi Idris, dan Abdul Kadir.

Iswandi Idris dan Abdul Kadir hingga saat ini masih tercatat sebagai pemain dengan jumlah cap dan gol terbanyak untuk timnas Indonesia dengan 55 gol dan 97 penampilan untuk Iswadi, dan 111 penampilan dan 70 gol untuk Abdul Kadir.

Bumi dan langit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun