bagai sebuah hikayat,
mengalir diantara musim-musim
mementaskan lakon dalam detak-detak hidup
kau adalah wajah dalam kerinduan
hentakkan lagi kakimu
sebagai tanda pertemuan
.
kemarin adalah sunyi yang pergi,
saat kirana menyatu dilangit
seperti menyatukan nafas kejora
dalam syair yang damai (dalam cahaya matamu)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!