Mohon tunggu...
Gene W Widjaja
Gene W Widjaja Mohon Tunggu... Konsultan - Property Marketing Development | Green, Ecology and healthy Lifestyle

Profesional properti konsultan dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dalam perencanaan, pengembangan/pengelolaan kawasan baik resort dan residensial, serta pemasaran properti. Juga aktif dalam edukasi, dunia kesehatan, komunitas olahraga, pola hidup sehat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

12 Perilaku Sosial Ekonomi di Era New Normal, Akankah Menjadi Samudera Biru Baru untuk Bisnis di Indonesia?

10 Juni 2020   15:03 Diperbarui: 10 Juni 2020   17:02 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, kenormalan Baru, menjadi tren untuk sesuatu yang harus dipersiapkan atau mulai dibiasakan sejak era pandemi Covid-19. 

Ya, bukan saja tentang menjaga jarak, menggunakan masker, tapi lebih jauh tentang bagaimana kita mau atau tidak mau beradaptasi dengan mindset baru kaitan dunia bisnis dan bagaimana kita hidup  ber sosial-ekonomi 'gaya baru'.

Siap atau tidak siap, adaptasi ini adalah moment penting untuk kita mempersiapkan pertarungan dalam pasar yang semakin dalam mempelajari bagaimana perilaku-perilaku yang mungkin terjadi di era kehidupan baru, percepatan perubahan atas peradaban manusia dalam hal sosial-ekonomi, seiring dengan kemajuan teknologi digital dan self distancing yang seakan menjadi 'mode wajib' dan sudah menjadi standard baru keseharian bawah sadar.

Dengan pola pengelolaan dana dan pembelanjaan efektif, membeli barang yang bersifat konsumtif akan mulai berkurang, pemilihan selektif atas produk dan jasa dari 'Wanted' menjadi  'Needed'.

'Stay at Home Economy', mengubah cara kita berpromosi, berjualan, bertransaksi, mengajak rekan berbisnis, melayani purna jual. 

Kreativitas dalam segala hal dalam aktifitas marketing kita, untuk menumbuhkan potensi daya tarik pasar, memenangi simpati pasar, menumbuhkan transaksi, menjaga kedekatan dengan client/customer (enggament), hingga loyalitas transaksi. 

Kita bisa melihat optialisasi penggunaan 'smart-phone', internet, wifi, yang semakin tinggi dengan online shop, bahkan ibu-ibu rumah tangga pun mulai sibuk dengan menulis 'Open PO' untuk brownies yang ia buat, Bakso goreng, atau sebagai reseller produk tertentu.

Berikut 12 analisa perubahan paradigma baru mendasar yang secara umum mungkin terjadi pada client/konsumen/calon customer kita dan bagaimana kita menyikapinya, tentunya akan dapat menjadi Nilai positif lebih untuk kita,

  1. Personal value dan brand value menjadi lebih dominan, dan kekuatan merekatkan hubungan sangat penting, bukan sekedar nilai popularitas semata namun nilai kepercayaan yang tertanamkan.
  2. Virtual experience akan menjadi sesuatu yang penting untuk menarik dan membangun ketertarikan hingga transaksi. Kemajuan intelegensi buatan (AI) pada Augmented Reality, Virtual Reality, membuat impresi awal, atau minimal Video 3D tour.
  3. Program pemasaran dan penjualan suatu produk/jasa yang mempunyai nilai tambah berkaitan dengan solidaritas dan kesetiakawanan sosial menjadi nilai positif baru.
  4. Akibat Work From Home  (WFH) yang telah dijalankan hampir setengah tahun ini, otomatis membuat pembiasaan baru waktu kerja, penjualan dan pelayanan yang lebih fleksibel (Flexible Working  Hour). Termasuk pola belanja dan kebutuhan informasi dari calon costumer/pelanggan. Kecepatan pelayan di waktu Non Office-Hour menjadi nilai lebih.
  5. Saldo tunai dan liquid di rekening pribadi (Cash in Hand) menjadi dominan, dan disaat krisis  cash is  king.  Metode pembayaran paylater, Cash on Delivery atau kemudahan pembayaran menjadi daya tarik besar. Jasa payment gateaway atas dompet digital adalah solusi baru yang menarik untuk dilpilih.
  6. Makan diluar akan sebagian beralih ke olahan setengah jadi atau100% sudah jadi dan tinggal di hangatkan, sehingga own-home kitchen, dan pemanfaatan pantry idaman keluarga menjadi daya tarik. Dan jenis makanan yg selama ini menjadi makanan hiburan, jalan-jalan keluarga saat akhir pekan/moment khusus (occasional) akan menjadi menu pemesanan rutin sehari-hari ( simple habitual order/routine) apalagi banyaknya promo program atas persaingan. Otomatis delivery foods menjadi primadona.
  7. Database Customer, kebiasaan oreder, favourites stores, dan data lainnya  menjadi "Harta baru"
  8. Karena kebutuhannya rutin dan terus menerus, serta kebiasaan pemesanan maka, model pembelian berlangganan, paket hemat mingguan, bulanan, akan dimanfaatkan sebagai promo penawaran hemat.
  9. Industri digital yang berkaitan dengan home dgital, seperti internet rumah, TV berlangganan, internet berlangganan, serta produk yang terakses dengan itu seperti TV smart, lemari pendingin Smart. AC smart, akan sangat dilirik oleh pengusaha karena dapat di kembangkan lebih luas sebagai daya tarik dan media penjualan /beriklan.
  10. Trend Merakit/Instalasi sendiri, dengan tutorial online (Do it yourself  / DIY module,  akan menjadi kenormalan baru dan pembelian produk-produk self-care secara otomatis mengalami kenaikan, seperti membersihan AC sendiri, membersihkan  Sofa & Bed sendiri, dsb.
  11. Nilai perubahan yang akan berdampak negatif adalah adanua Social distrust di antara anggota masyarakat/komunitas akan semakin tinggi, karena orang tidak mudah percaya dengan orang lain yang baru dikenal.
  12. Kebersihan, Kesehatan dan gaya hidup, akan menjadi gaya baru dan daya tarik baru dengan pasar yang sangat luas.

Paradigma-paradigma baru ini akan menjadi suatu budaya baru, dalam peradaban marketing Era 4.0 yang banyak mengggunakan pendekatan digital tekologi dan yang secara logis berjalan dan secara bawah sadar akan terprogram seiring dengan kenormalan baru yang dijalani. 

Inilah Samudera Laut Biru baru yang terbuka untuk menjadi peluang kita? Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun