Jakarta (4/9). "Segera bertemu dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto," pesan Presiden Jokowi saat menerima kunjungan Pengurus DPP LDII di Istana Merdeka Jakarta, pada Selasa (03/09).
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi berharap LDII dapat mendukung pembangunan berkelanjutan pada pemerintahan yang baru yang dipimpin oleh Prabowo.
Selanjutnya, Jokowi juga berpesan kepada LDII untuk turut menjaga situasi dan kondisi pasca Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Menurut Jokowi, hampir semua negara memandang Indonesia sebagai negara demokrasi yang bisa meneruskan pembangunan fisik, maupun pembangunan ekonomi. Hal itu didukung dengan kondisi politik yang stabil, serta peralihan pemerintahan yang mulus. "Ini telah diakui oleh dunia. Indonesia berhasil secara politik dan demokrasi. Karena itu, mari kita jaga situasi, kondisi dan keamanan negara," ajaknya.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengungkapkan LDII selalu berkomitmen menjaga keutuhan NKRI. Selanjutnya, KH Chriswanto menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Presiden Jokowi selama dua periode.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia telah berhasil menuju ke arah kemajuan, dan telah diakui dunia internasional. Maka, melalui pemerintahan baru nanti, kami (LDII) siap mendukung pembangunan berkelanjutan yang diamanahkan presiden," jelas KH Chriswanto.
Selanjutnya, KH Chriswanto melaporkan berbagai kegiatan DPP LDII, antara lain di bulan Agustus, ia mengungkapkan, LDII melaksanakan program "Kerja Bersama, Bakti untuk Negeri". "Isinya bersih-bersih lingkungan dan memberikan bantuan sosial kepada panti asuhan dan masyarakat yang kurang beruntung," kata KH Chriswanto.
Kemudian masih di bulan Agustus, ia juga melaporkan, LDII bekerja sama dengan Kejaksaan Agung melaksanakan program sosial. "Touring ke daerah Cianjur, kami membersihkan lingkungan dan memberikan bantuan sosial," jelasnya.
Terkait IKN, KH Chriswanto mengatakan, LDII telah mengajukan rencana pembangunan kantor di IKN. "Kami sudah melayangkan surat ke otorita IKN. Telah diperbaharui juga pengajuan kepada Presiden. Alokasi tanah di IKN, seluas 6 hektar, untuk kompleks perkantoran, masjid, dan pondok pesantren. Sehingga bisa memfasilitasi kegiatan warga LDII dan masyarakat sekitar," tutup KH Chriswanto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H