Dari sabang sampai merauke, mari bung rebut kembali.
Merdeka, 70 tahun hidup di negara merdeka bung!Tapi tangis seperti 70 tahun lalu masih terdengar.
70 tahun lalu kelompok pemuda itu menunjukkan taringnya Kemana mereka sekarang?
Itu 70 tahun yang lalu bung! Musuh sudah pergi, kini kuasa milik sendiri.
Tujuan telah tercapai, selanjutnya selamatkan diri anda masing-masing.
Sepertinya terlupakan agenda yang mitosnya menjadi cita-cita bangsa ini.
Tulisan itu telah menjadi sakral dan menjadi penghuni museum Menjadi tua dan terlupakan.
Musikku dulu penuh dentuman keharuan menggerakan semangat pemudaku.
Pemudaku sekarang lebih tertarik untuk menggoyangkan tubuhnya.
Bangsaku yang dulu makmur, sekarang telah gersang
Akh, dunia memang berputar mungkin itu dulu Dulu ya dulu, sekarang lihat saja sendiri.
Jas merah, jas kuning cerita lama.
Bangsaku telah lama memiliki keluhuran Karakternya begitu kuat walaupun dibilang kuno dan tak beradap.
Sekarang karakter pun tak punya ditambah kebodohan.
70 tahun lama menunggu pemandangan sama tetap terlihat.
Tetanggaku selalu mengejek, rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau.
Telah tersedia tanah subur di negeri ini, tapi rumput di negeri seberang tetap dicari.
Sial,siapa lagi yang mau percaya pada negeri ini.
Syukur ku panjatkan pada YME atas umur 70 tahun ini bung !
Tegarkan mimpi itu lagi, mungkin saja ada pemuda yang akan melihat tangisku.
Lapar bangsa ini pada nilai luhurnya, tak berbatas waktu. Tanah airku, tidak ku lupakan, kan ku kenang hingga akhir hayatku.
Janjimu pemuda tidak akan putus selama hayat masih dikandung badan.
Bangsa ini bersatu dari tangan pemuda yang berhati luhur.
Seperti cerita dongeng masa lalu, bangunlah dari dongeng tersebut Mari bung rebut kembali !Merdeka !
Sebab merdeka yang ada lebih dari satu makna.
Merdeka hadiah untuk masa yang akan datang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!