Mohon tunggu...
genechristine
genechristine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

playing music

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilkada 2024, Kisah TPS 15 Gadog

28 November 2024   10:10 Diperbarui: 28 November 2024   10:13 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pilkada 2024 sudah berlangsung dengan semangat yang terasa hingga ke pelosok desa. Di sebuah TPS sederhana di Desa Gadog, proses pemilihan berlangsung dengan penuh kebersamaan. Meski tidak ada dekorasi megah, kehangatan warga yang saling menyapa dan gotong-royong dalam menjaga kelancaran pemilihan menjadi bukti bahwa demokrasi bisa hadir dalam bentuk yang sederhana namun penuh makna.

Hal yang menarik di TPS ini adalah banyaknya warga yang sudah bekerja di luar kota namun masih menggunakan KTP Desa Gadog. Ini menciptakan momen unik di mana mereka pulang hanya untuk memberikan suara, bertemu kembali dengan teman-teman lama dan keluarga yang sudah lama tidak bertatap muka. 

Obrolan santai tentang kabar terbaru, perkembangan desa, dan peristiwa-peristiwa personal seolah menjadi ajang silaturahmi bagi warga yang sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Antusiasme warga sangat terasa. Meskipun cuaca dingin, warga datang dengan semangat untuk berpartisipasi. Ada yang datang bersama keluarga, membantu orang tua, atau bahkan membantu mengarahkan agar warga dapat memilih dengan nyaman. Suasana kebersamaan ini membuat proses pemilihan terasa lebih bermakna, meski TPSnya sederhana dan tidak ada fasilitas mewah.

Seperti yang disampaikan oleh seorang warga, "Pemilihan kali ini sangat cepat, meski sedikit terlihat ramai, tapi karena arahan yang jelas, saya bisa mencoblos dengan cepat dan lancar." Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak pemilih, koordinasi yang baik memastikan proses berjalan dengan efisien dan tanpa kendala.

Namun, ada beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian, seperti peningkatan kesadaran akan pentingnya memahami tata cara mencoblos. Meskipun proses antrean berjalan lancar dan terorganisir dengan sangat baik, beberapa pemilih, terutama pemula, masih membutuhkan sedikit bantuan dalam memahami prosedur yang tepat. Penyuluhan atau edukasi lebih lanjut mengenai teknis pemilu bisa membantu memperlancar proses ke depannya.

Dari pengalaman ini, kita bisa belajar bahwa Pilkada bukan sekadar soal memilih pemimpin, tapi juga tentang bagaimana warga bisa saling mendukung, menjaga kebersamaan, dan mempererat hubungan. Pilkada adalah momen untuk merayakan demokrasi dalam bentuk yang sederhana, namun memiliki dampak yang mendalam bagi masyarakat. Pentingnya pula pendidikan pemilu yang lebih mendalam agar setiap warga tahu bagaimana berpartisipasi dengan baik dan benar.

Bagaimana suasana di TPS Anda? Yuk, berbagi cerita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun