Mohon tunggu...
Pitoresmi Pujiningsih
Pitoresmi Pujiningsih Mohon Tunggu... -

In Caffeine We Trust!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karena Memaksa adalah Kejahatan!

20 Maret 2013   18:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:28 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita pernah bicara bahwa kita adalah orang-orang yang suka menolong, yang memberi bantuan saat ada masalah atau ada orang kesusahan. Kalian ingat, kan? Suatu hari nanti kalian akan punya kesempatan itu. Karena cowok-cowok yang ngomongin hal-hal nggak asik tentang cewek kemungkinan akan melakukan hal-hal jahat terhadap perempuan. Jika kalian kebetulan berada dalam situasi dimana ada lelaki yang menyakiti perempuan, atau menyentuh perempuan dan perempuannya nggak suka, kalian harus bertindak. Jika si perempuan sedang tidur atau mabuk atau pingsan atau dicekoki obat dan nggak bisa bilang “NGGAK”, kalian harus bertindak. Ingat, bersentuhan pun tidak menyenangkan kecuali dua orang memang mau melakukannya. Apalagi memaksa berhubungan seksual. Jika si perempuan nggak bisa ngomong bukan berarti dia menginginkannya. Jika si perempuan nggak bilang secara jelas dia ingin disentuh, maka menyentuhnya adalah tindakan yang salah.

Dan begini caranya bertindak:

1. Jika dirasa aman untuk kalian ngomong, ngomonglah. Suara kalian harus kuat dan bernada perintah. Bilang pada si lelaki bahwa kelakuannya itu salah, dan pastikan dia mengerti apa yang kalian katakan, bahwa tindakannya nggak asik, dan dia itu bangsat (maafkan, Ibu mengumpat. Tapi jika kalian ada dalam situasi ini, kalian juga akan mengumpat). Bantu si perempuan pergi dari situ, cari tempat aman, lalu hubungi keluarganya (bahkan jika si perempuan takut dimarahi ortunya, tetap hubungi keluarganya. Jika orang tuanya marah, hubungi Ibu. Biar Ibu yang bicara.)

2. Jika kondisinya tidak aman untuk mengatakan apapun, pergi dari tempat itu secara diam-diam dan hubungi Ibu. Ibu nggak peduli meskipun kalian berada di tempat yang nggak seharusnya, atau kalian ternyata di situ padahal pamitnya pergi ke mana, atau di Kanada, atau di mana lah yang kemungkinan bakal bikin kalian bermasalah. Kalian akan dapat kekebalan jika menghubungi Ibu untuk minta bantuan. Telepon genggam Ibu selalu menyala, dan nggak masalah mau siang, malam, dini hari, atau kapan pun kalian menghubungi. Jika Ibu nggak langsung angkat, hubungi Ayah. Aturan kekebalan juga berlaku untuk Ayah. Hubungi salah satu dari kami dan sebutkan di mana kalian berada dan kami akan datang membantu. Lalu tutup telponnya, kemudian hubungi polisi. Sebutkan alamatnya dan jelaskan bahwa ada penyerangan sedang terjadi. Polisi mungkin akan minta kalian untuk tidak menutup telepon sampai mereka datang.

3. Bahkan jika kalian nggak suka dengan kelakuan si cewek itu, bertindaklah. Meskipun dia jahat, atau sombong, atau orang-orang bilang dia melakukan hal-hal yang menurut kalian menjijikkan, bertindaklah. Apapun yang telah dilakukan perempuan itu, nggak ada seorangpun yang berhak menyakitinya. Jika kalian bertindak saat itu juga, besoknya nggak papa kalau kalian mau benci dia lagi. Jika kalian nggak bertindak, yaaa… apa bedanya kalian dengan pecundang-pecundang yang menyakitinya? Kalian tahu diri kalian sesungguhnya. Bertindaklah!

4. Nggak usah khawatir akan dibenci seluruh dunia jika kalian menghentikan anak keren berbuat jahat. Kalau kalian menghentikan seseorang agar tidak menyakiti orang lain, kalian adalah pahlawan. Di situasi inilah kalian dibutuhkan. Dan jika ada orang yang nggak suka dengan tindakan kalian, peduli setan. Ayah dan Ibu akan melakukan semua hal semampu kami supaya orang-orang yang nggak suka kalian jadi pahlawan itu menjauh dan tutup mulut. Kita sudah lama melatih semua ini, menjadi orang yang selalu siap sedia menolong. Ingat, kan, waktu kita ada di tengah orang tusuk-tusukan di stasiun kereta bawah tanah dan kita membantu seorang ibu dan anaknya pergi dari situ? Ingat, kan, waktu kita membantu salah seorang teman Ibu dari suaminya yang jahat? Ingat, kan, saat-saat yang kita habiskan di taman bermain, memotret orang-orang aneh yang memandangi anak-anak kecil dengan tatapan aneh? Kita telah berlatih untuk bertindak dan membantu orang lain. Kalian bisa melakukannya. Ibu tahu kalian bisa.

Ibu sayang kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun