Mohon tunggu...
Aroksenengkeripeknangka-thok Rek
Aroksenengkeripeknangka-thok Rek Mohon Tunggu... wiraswasta -

Lakukan saja, tulis!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warung Kotokan Mujahir Bu Kani dari Hobi Jadi Rejeki

27 September 2013   10:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:19 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KESUKAANYA memasak berbanding lurus dengan parasnya yang cantik. Usia paruh baya tak membuat parasnya lekang di makan waktu. Begitu pula rasa makanan di warungnya. Warung kotok-an Mujahir.

Sejak muda ia suka memasak. Hoby memasaknya di salurkan dengan membantu saudara dan tetangga ketika punya hajat. Baik nikahan, sunat atau pesta lainya. Ia selalu ingin membantu di bagian dapur yang berhubungan dengan racikan bumbu masakan.

Suaminya yang seorang sopir truk tronton membuat tergerak hatinya ingin membantu meringankan beban ekonomi yang sepenuhnya menjadi tanggungan suami. Ia tak mau duduk berdiam diri hanya sebagai ibu rumah tangga.

Letak desa bagian selatan berbatas dengan sungai brantas adalah penghasil ikan-ikan yang lezat bila di masak. Mujahir, gurame, gabus dan lainya adalah hasil tangkapan para nelayan desa. Dan melimpah ketika musim panen di sekitar bulan mei, juni, dan juli. Ketika sungai yang di bendung ini mulai surut.

Di sini letak kejelian bu Kani. Dengan peluang daerah penghasil ikan ia berusaha membuka warung makan kotokan ikan mujahir. Bersamaan dengan itu banyak juga berdiri warung makan. Muncul tumbuh kembang dan layu. Namun warung bu Kani tetap eksis hingga sekarang. Pembelinya tidak hanya dari dalam, tapi juga orang kantoran dari luar desa. Kendaraan roda dua dan roda empat sering terpakir di depan warungnya, ingin mencicipi masakannya. Yang lezat.

Apakah itu masakan kotokan mujahir? Masakan kotokan bu Kani adalah ikan mujahir goreng di suguhkan di atas piring, nasi putih atau nasi empok(jagung), kuah santan dengan sedikit daun kemangi tidak begitu pedas terasa lembut dan enak di mulut. Yang suka pedas bisa minta sambal bajak di cobek. Sambal bajak Bu kani adalah sambal tomat yang di buat dari tomat, cabe, bawang merah di goreng, sedikit terasi, gula, garam, sedikit daun kemangi dan lalu di uleg. Makanan di hidangkan terpisah dalam wadahnya sendiri-sendiri.

Pengunjung datang untuk makan siang. Selalu ada untuk menikmati masakan mujahir goreng makan bu kani. Sehingga kini rejekinya lancar. Sering ia mendapat cibiran dan sindiran dari warung sebelah karena merasa tersaingi. Namun kecintaanya pada masak-memasak membuatnya terus berkarya. Karena itu adalah sumber penghasilanya, dapat membantu perekonomian keluarga.

Dari berbagai warung makan yang tumbuh kembang dan muncul, warung masakan ini tetap bertahan. Bahkan pengunjung luar daerah jika ke mari selalu minta berkunjung kewarungnya.

Kini berkat hobi memasak sederhananya, bu kani. Ia dapat membantu perekonomian keluarga. Jadi bisnis utama sehingga suaminya pensiun jadi sopir truk luar daerah.

Salam Kompak Selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun