Mohon tunggu...
Gendiss Maniss...
Gendiss Maniss... Mohon Tunggu... -

aku hanya seorang gadis biasa yang hanya bisa menangis, tersenyum dan tertawa semapunya untuk melalui hidup. walau begitu.. Tangis ratap, sungguh tak melelahkan aku untuk tetap berjuang...!!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Getir...

26 November 2011   07:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

angin masih tetap berhembus...

semilirnya nyir-nyir menusuk hati

mendung kini menyelimuti siang

mengenggam erat hatiku jadi keras bagai batu

ku ukir huruf demi huruf

kuukis kata demi kata

uraikan menjadi kalimat yang getirnya tiada tara

aku tetap dalam getir

andai kau tahu

getir yang perihnya memeluk sukma

getir yang akan selalu membekukanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun