Bapak Anggota Dewan Yang Terhormat.. saya ibu kandung Yuyun... siswi SMP yang dengan biadab diperkosa 14 laki laki. Biadab.., karena memperkosa anak kami di saat hidup dan sedang meregang nyawa. Tapi, buat saya, ibu kandung anak saya Yuyun, anda sama saja biadabnya dengan berkomentar yang justru malah menyakiti hati kami.
Bapak Anggota Dewan Yang Terhormat, iya saya ibu kandung Yuyun lebih sedih dan lebih sakit hati karena anda malah menyalahkan anak saya, Yuyun kenapa pulang sekolah sendirian. Karena pulang sekolah sendirian itulah yang membuat Yuyun mengundang niat laki laki memperkosanya.
 Sebelum berkomentar harusnya anda lebih tahu lebih dulu kondisi daerah kami. Latar belakang ekonomi daerah kami. Yuyun adalah salah satu anak SMP yang setiap harinya memang harus berjuang keras demi mendapatkan ilmu, jalan kaki dan melewati hutan yang sepi.
Yang Bapak Anggota Dewan tidak tahu adalah kondisi ekonomi kami tidak bisa dengan mudah menggunakan alat transportasi. Pun untuk sekedar memiliki sepeda, apalagi orang tua bisa mengantar jemput dengan kendaraan pribadi. Seperti anak anak Bapak Anggota Dewan Yang Terhormat.
Anak Bapak Anggota Dewan tentu tidak harus jalan kaki ketika berangkat dan pulang sekolah. JUga tidak sendirian. Karena sebagai anak orang kaya pasti punya teman banyak. Pun andai anak bapak pulang sendirian selalu ada yang siap menemani, mengantar, dan tidak jalan kaki.
Iya, saya. Ibu kandung Yuyun. Justru lebih menghormati Ibu Puan, Ibu Menteri yang menjawab tak tahu menahu kejadian tragis yang menimpa anak saya. Justru karena jawaban Ibu Puan jujur. Lebih baik menjawab jujur tidak tahu daripada anda yang sok tahu....
Yuyun, anak saya adalah korban. Sudah bahagia di Surga. Jangan menambahi kesedihan kami sekeluaga dengan hanya meributkan anak saya kenapa jalan sendirian saat pulang sekolah, pengaruh alkohol dan pengaruh pornografi.Â
Saya dan Bapak Yuyun... juga Yuyun di surga justru tak mengharapkan pembelaan yang begini ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H