Salah satu keterampilan Bahasa adalah menulis. Menulis cerpen merupakan salah satu kegiatan yang sulit dilakukan oleh siswa. Hal ini karena siswa tidak hanya sekedar menulis, tetapi bagaimana cara siswa menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Guru tentu berperan penting dalam proses pembelajaran menulis cerpen. Guru dituntut untuk bisa membuat siswa bermajinasi dan berkreatifitas untuk menulis sebuah teks cerpen. Namun keadaan di kelas memperlihatkan guru belum mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk menulis cerpen. Hal ini disebabkan karena beberapa hal.
Pertama, belum tepatnya media yang digunakan oleh guru dalam materi menyajikan teks cerpen sehingga belum menumbuhkan imajinasi siswa untuk menulis. Guru masih menggunakan metode konvensional dalam proses belajar mengajar. Media dan bahan ajar yang digunakan pun hanya sebatas buku paket dari pemerintah saja. Hal ini tentu tidak dapat mengembangkan imajinasi siswa dalam menulis teks cerpen.
Kedua, kurangnya motivasi belajar siswa dalam menulis teks cerpen. Kurangnya motivasi siswa dalam menulis teks cerpen disebabkan karena kurang menariknya model dan media yang digunakan oleh guru ketika pembelajaran menulis. Akibatnya kreativitas siswa tidak dapat berkembang dan siswa kurang mampu dalam kegiatan menulis, khususnya menulis teks cerpen.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan menulis siswa melalui model PjBL berbantu media gambar berseri. Praktik ini penting untuk dibagikan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru lain. Rekan guru lain diharapkan dapat mengetahui manfaat media dalam pembelajaran menulis cerpen.
Dalam praktik ini, saya sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX di SMPN 14 Muaro Jambi bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis teks cerpen dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan cerpen. Salah satu cara yang saya gunakan untuk meningkatkan hal tersebut adalah dengan menggunakan model dan media yang tepat, sehingga dapat menumbuhkan imajinasi dan kreativitas siswa dalam menulis teks cerpen.
Tantangan yang ditemui saat melakukan praktik baik ini adalah model dan media apa yang sesuai untuk pembelajaran menulis serta bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis.
Untuk menjawab tantangan tersebut, saya mencoba berdiskusi dengan beberapa narasumber dan mencari referensi tambahan dari berbagai sumber. Saya mencoba berdiskusi dengan kepala sekolah dan teman sejawat sesama guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dan informasi dari berbagai sumber, ditemukan bahwa untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dapat dilakukan dengan menerapkan model dan media yang menarik dan sesuai dengan perkembangannya, sehingga menumbuhkan daya imajinasi dan kreativitas siswa untuk menulis cerpen.
Model yang digunakan harus model yang dalam penerapannya berpusat pada siswa. Guru hanya berperan sebagai fasilitator. Dengan demikian, siswa dituntut untuk dapat menjadi pribadi yang mandiri, lebih kreatif dan bisa mengembangkan kemampuan menulisnya. Model Project Based Learning (PjBL) dipilih karena menjadikan siswa sebagai pusatnya dan dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan menulis.
Media yang dipilih adalah media gambar berseri. Gambar berseri adalah sejumlah gambar dimana antara satu gambar dengan gambar yang lain saling berkaitan dan membentuk sebuah alur cerita tertentu. Penggunaan media gambar berseri tidak lepas dari tujuan penggunaan media itu sendiri. Dengan media gambar berseri guru dapat memberikan contoh konkret tentang sebuah cerita yang akan ditulis siswa menjadi sebuah teks cerpen. Penggunaan media gambar berseri juga dapat menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan daya imajinasi tentang apa yang mereka lihat kemudian menuangkannya ke dalam sebuah teks cerpen.
Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan sintak model PjBL, yaitu penentuan pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan proyek, menyusun jadwal, memonitor siswa dan kemajuan proyek, menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman.