Budi Daya Ikan
Indonesia mempunyai luas perairan sebesar 2/3 dari wilayahnya. Hal tersebut merupakan potensi perikanan yang harus kita syukuri sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Potensi perikanan meliputi perikanan tangkap dan budi daya. Perikanan budidaya dikembangkan pada perairan laut, payau dan tawar. Pengembangan perikanan budidaya disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah setempat. Pada daerah dataran tinggi dan rendah dibudidayakan ikan air tawar. Budi daya ikan air payau dikembangkan pada daerah pantai, muara sungai atau rawa payau. Budi daya ikan laut dikembangkan pada daerah laut yang terlindungi ombak dan gelombang seperti teluk, selat, dan perairan dangkal.
Setiap daerah mempunyai komoditas ikan budidaya unggulan yang berbeda. Budi daya ikan dimaksudkan untuk menyediakan ikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sumber protein selain dari kegiatan penangkapan. Kebutuhan pangan sumber protein yang bersumber dari ikan semakin hari mengalami peningkatan, seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kandungan gizi ikan. Hal ini merupakan peluang bagi pengembangan budidaya ikan konsumsi. Ikan konsumsi adalah ikan yang dibudidayakan untuk tujuan konsumsi atau sumber pangan. Contoh ikan konsumsi yang dibudidayakan antara lain : lele, gurami, bawal, nila, belut, kerapu dan bandeng. Sebelum memulai budidaya perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Sarana produksi meliputi bahan, alat, serta wadah budidaya.
1. Bahan :
a. Benih
Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidayakan.
b. Pakan
Pakan memegang peran penting dalam budidaya pembesaran.
c. Pupuk
Pupuk diperlukan untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan penumpukan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami.
d. Air