Jumat malam, dua minggu yang lalu, kami menengok salah seorang Tante yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit di kawasan Sudirman.Â
Bergegas berangkat seusai jam kerja, dengan mengendarai ojek online dan menjinjing buah tangan, berupa buah-buahan yang telah kami siapkan malam sebelumnya, kamipun tiba di rumah sakit sekitar pukul setengah tujuh malam.
Banyak dari kami, sanak keluarga yang sebetulnya terkejut dengan berita sakitnya beliau, karena sekitar tiga  bulan yang lalu, dalam sebuah acara keluarga, beliau sehat. Beberapa hari kemudian, kami mendapatkan kabar, beliau telah berpulang.
Saat menulis tulisan ini, tiba-tiba teringat, kemarin malam mendapatkan kabar dari seorang teman, bahwa anaknya menyilet tangan, karena tidak diterima di salah satu Perguruan Tinggi Negeri impiannya.
Tadi pagi saya menanyakan kabar, bersyukur kabar baik, anaknya dalam proses pemulihan.
Inilah renungan saya pagi ini.
Bagaimana kita menyikapi setiap hal dalam hidup kita, bagaimana kita bersama-sama bergandengan tangan menjalani dan mengusahakan yang terbaik yang kita bisa, sambil juga, menikmati perjalanannya.
Nah, ceritanya, setelah selesai bezoek, kamipun berjalan kaki menyusuri jalanan di daerah Sudirman, tepatnya di sekitar Universitas Atmajaya Jakarta.
Saya sangat menikmati kesempatan ini, nostalgia.Â
Banyak sekali yang sudah berubah, dibandingkan mungkin sekitar tigapuluh tahun yang lalu saat saya masih kuliah di sana.Â