Mohon tunggu...
Bambang75
Bambang75 Mohon Tunggu... Mahasiswa - smntaraa

BE GOOD ALWAYS GOOD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Seni Pertunjukan Padang Bulan

17 Maret 2022   22:41 Diperbarui: 17 Maret 2022   22:57 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seni drama yang saya angkat adalah " Kritik Pertunjukan Padang Bulan"

Kritik kelebihan Seni pertunjukan Padang Bulan

Teater ini dalam pertunjukannya menampil sebuah pertunjukan seni teater yang berjudul Padang Bulan. Pada adegan awal terdengar ketikan gitar penanda seuah pementasan akan dimulai. Dengan mendengar suara akustik gitar tersebut membuat penonton seakan-akan terbawa suasana. Kisah ini menceritakan seuah gambaran bagaimana modernisasi mampu meniadakan suatu kebiasaan masyarakat yang bersifat tradisional.

Pertunjukan seni ini menggunakan latar panggung yang gelap dan terdapat sebuah bale atau bangku yang biasa anak-anak remaja duduk untuk berincang-bincang. Panggung itu benar-benar gelap hanya menyinari sebuah bale saja yang memuat penonton semakin terhanyut dalam suasana. Sambil diiringi akusitikan gitar lalu dengan suara gemuruh angin dan suara burung-burung malam. Tidak hanya peralatan yang mendukung, lalau pemeran yang memerankannya pun menjadikan kisah ini benar-benar terjadi dan tidak merasa bosan. Pemeran yang tidak hanya satu yang membuat mereka tidak gugup lalu sangat kuat memerankan karakter mereka masing-masing.


Alunan musik tidak hanya ditampikan waktu awal pertunjukan dimulai. Namun, setiap pergantian adegan ataupun perpindahan alur. Lantunan musik seperti akuistik gitar dan lain sebagainya ditampilkan. Membuat penonton seakan-akan benar berada ditempat kejadian. Membuat penoton tidak bosan dengan pertunjukan yang ditampilkan.

Kritikan kekurangan Seni Pertunjukan Padang Bulan

Pertunjukan seni Padang Bulan ketika sedang berlangsung , latar tempat yang tidak jelas kemana arahnya. Hanya ada sebuah kursi saya dan tidak ada rumah ataupun pepohonan sedikitpun. Membuat penonton kebingungan keberadaan tempat tersebut. Tetapi ada suara-suara hewan seperti dihutan, membuat penoton semakin kebingungan. Dengan cara memanggil temannya, serasa mereka sedang berada di dalam goa dan berteriak-teriak memanggil temannya.

Alur yang diceritakan tidak berpindah-pindah tempat membuat bosan penonton, selalu menggunakan latar belakang yang hitam hanya yang menjadi pembeda adalah tidak adanya kursi duduk. Dalam kisah menyebutkan bahwa ia sedang berada di kota, dengan suara kendaraan yang melintas namun, anehnya layar belakang hitam dan hanya ada sedikit cahaya. Tidak terang seperti siang hari.
Pertunjukan seni yang ditampilkan seperti kekurangan bahan-bahan produksi, hanya ada sedikit bahan-bahan produksi yang ditampilkan. Jika saya hitung hanya ada 3 bahan seperti tidak memadai bahan-bahan produksi dalam pementasan teater tersebut.

Link YouTube Pertunjukan Drama ;

https://youtu.be/GjAu9QWDeRE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun