Faktor ekonomi mengakibatkan perubahan cepat terjadi dan memaksa kebijakan ekonomi untuk berkembang guna mengatasi berbagai tantangan perekonomian yang tidak dapat diatasi semata-mata oleh kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, ataupun kebijakan fiskal secara sendiri-sendiri, namun memerlukan bauran antar kebijakan-kebijakan tersebut dan kebijakan pendukung lainnya.
Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 2008/2009 yang akhirnya mendorong Bank Sentral untuk menerapkan bauran kebijakan untuk mencapai stabilitas harga dan turut mendukung stabilitas keuangan. Maka dari itu, penerapan kebijakan moneter berdasarkan Inflation Targeting Framework (ITF) perlu disertai dengan manajemen aliran modal asing dan kebijakan makroprudensial.
Menurut pengalaman Indonesia sejak 2010 menunjukkan bahwa penerapan bauran kebijakan Bank Indonesia mampu mendukung terjaganya stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, koordinasi erat antara bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah sangat penting sebagai bauran kebijakan nasional. Penekanan bauran kebijakan adalah bagaimana memiliki pendekatan yang terukur untuk mengatasi isu-isu secara tepat waktu.Â
Hal ini nantinya akan menjadi semakin relevan saat ini sebagai global society yaitu mempersiapkan norma baru dengan munculnya ekonomi digital dan perkembangan kemajuan teknologi yang dipercepat dengan adanya pandemi yang berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H