Di saat pemerintah sedang semrawut, banyak masalah. Rakyat lebih suka cara-caranya sendiri dalam berdemokrasi, bukti akibat ketidakterwakilan aspirasi rakyat pada DPR.
Saat ini jejaring sosial, terutama Facebook lebih menjadi "DPR" daripada DPR itu sendiri, karena melalui jejaring sosial itu, pemerintah mengetahui keinginan-keinginan rakyat yang sebenarnya.
Uniknya, dikala ketidakpuasan rakyat terhadap DPR memuncak, DPR malah memikirkan kepentingannya sendiri, membangun Gedung DPR baru, di Jakarta lagi. Apa para anggota DPR tidak tahu bahwa Jakarta itu salah satu kota paling macet dan paling terbebani oleh bangunan di dunia?. Kenapa DPR menambah-nambah masalah Jakarta?
Menurut saya pribadi, tidak masalah DPR membangun gedung baru tapi harus memikirkan masa depan bangsa Indonesia. Silakanlah membangun gedung baru tapi dukunglah wacana pemindahan Ibukota ke luar Jawa demi persatuan NKRI dan pemerataan pembangunan. Jadi, membangun gedung barunya bukan di Jakarta tapi di kota luar Jawa, seperti Palangkaraya, Jayapura, atau dimana saja yang penting jangan di pulau Jawa, karena wilayah Indonesia itu sangat luas.
Andai saja Gedung Baru DPR dibangun di Palangkaraya, yang itu mungkin berarti Ibukota dipindah kesana. Otomatis akan terjadi pemerataan penduduk dan pembangunan. Jakarta dan pulau Jawa tak akan lagi terlalu padat.
Semoga tulisan saya ini dibaca malaikat, kemudian malaikat menyampaikannya ke dalam hati nurani para anggota DPR yang sedang "lupa" pada rakyatnya.
Salam Satu IndOneSia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H