Mohon tunggu...
Gemintang Halimatussa'diah
Gemintang Halimatussa'diah Mohon Tunggu... -

Mulai lupa pada mimpi-mimpiku.. Apa ya mimpiku????

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyoal Plagiarisme Sinetron di Indonesia

3 Mei 2014   01:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399030629653273158

Akhir-akhir ini, dunia maya tengah dihebohkan dengan kasus plagiarisme sinetron Indonesia berjudul “Kau yang Berasal dari Bintang” (KBB), yang kabarnya memplagiat drama Korea “Man From the Star” (MFS). Sebenarnya, sejak awal publikasi sinetron tersebut, saya juga sudah menduga kalau itu adalah jiplakan. Namun, reaksi saya biasa-biasa saja. Sudah mafhum rasanya jika sinetron Indonesia memplagiat drama dari negara lain.

Ya, sebenarnya memang bukan kali ini saja sinetron Indonesia memplagiat drama negara lain. Jauh sejak saya masih SD, waktu zaman-zamannya hobi sekali nonton sinetron yang kala itu didominasi oleh PH Multivision dan Starvision. Kebanyakan sinetron produksi dua PH tersebut ceritanya sama dengan film India yang pernah saya tonton (maklum, gini-gini kan saya juga penggemar film India juga, hehe).

Beranjak ke masa remaja, masih tak sedikit pula sinetron kita yang ceritanya mirip dengan drama negara luar. Sebut saja, “Siapa Takut Jatuh Cinta” yang ceritanya mirip dengan “Meteor Garden”. Lalu “Jangan Benci Bilang Cinta” yang tak jauh beda dengan “Princess Hours”. Ada juga sih yang nyata-nyata memang membeli resmi ide cerita dari negara asalnya, yang rata-rata berasal dari Taiwan. Misalnya, sinetron “Impian Cinderella” yang mengambil ide cerita drama Taiwan berjudul “Prince Frog” (apa gitu, heuheu), “Twins”, dan “At The Dolphin Bay”. Mungkin masih banyak sederet sinetron lainnya yang juga menjiplak drama negara lain.

Ya, plagiarisme atau mengambil cerita dari negara lain, sebenarnya bukanlah barang baru bagi sinetron Indonesia. Namun, baru sinetron KBB saja yang mendapat tanggapan serius tak hanya dari pencinta drama Korea, tetapi juga menyita perhatian publik di beberapa negara Asia. Bahkan kabarnya, kasus ini juga akan memasuki ranah hukum.

Saya berharap kasus ini dapat menyentil, bahkan menyadarkan para insan sinetron untuk bisa lebih membuka mata. Cukuplah sampai di sini sinetron kita memplagiat cerita karya negara lain. Toh, sebenarnya tak sedikit para penulis muda negeri ini yang memiliki ide brilian, unik, dan khas. Dan setahu saya, beberapa FTV di Trans TV sudah mulai melakukannya. Ya, kebanyakan FTV yang ditayangkan Trans TV ide ceritanya ditulis oleh penulis muda. Ceritanya pun menjadi lebih menarik, unik, beda, dan tak jarang mengandung kekhasan lokalitas bangsa kita.

Jadi, daripada sibuk memplagiat karya negara lain, lebih baik kita memanfaatkan potensi yang ada pada anak bangsa sendiri. Percayalah bahwa bangsa kita juga memiliki penulis-penulis yang memiliki ide cerita yang tak kalah menarik dibanding negara luar. Serta, jangan lupakan pula untuk membenahi unsur lain seperti akting pemain, setting, sinematografi, dan tentunya keberadaan pesan moral dalam setiap cerita. Jika digarap secara serius, saya yakin kok sebenarnya sinetron Indonesia mampu menjadi tuan rumah dan tetap digemari oleh bangsanya sendiri.

Tetap semangat Indonesia! ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun