jubah yang aku tahu disematkannya pada pundak gagahmu malam itu, yang lalu kau mengecupnya tanpa cemas, tanpa takut, tanpa bersalah,Â
ada aku yang meratap menunggumu pulang..
mampukah aku oh langit dan bumi,
membuka tabir hati yang sedih pilu
sebab kekasihku yang mengasihinya tanpa batas waktu itu,
membiarkan aku musnah dalam patahnya hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!