Mendadak ramai berita mengenai pertandingan Persija - Persib yang terpaksa harus dibatalkan akibat ulah dari oknum yang tidak terpuji, saya pun ingin sedikit memberikan opini. Yang saya tahu perselisihan antara The Jak (supporter Persija) dengan Bobotoh (supporter Persib) memang sudah berlangsung cukup lama. Banyak cara sudah dilakukan oleh kedua belah pihak untuk berdamai tetapi entah kenapa selalu saja ada oknum yang menimbulkan percikan sehingga amarah dan benci itu kembali terbakar.
Sebagai anak yang tumbuh di keluarga yang cinta akan sepak bola, saya sudah dikenalkan dengan sepak bola sejak kecil. Dulu ketika saya duduk di bangku SMP saya hampir tidak pernah melewatkan pertandingan Persib di Stadion Siliwangi. Hal yang menarik perhatian saya untuk datang langsung ke stadion adalah kebersamaan bobotoh dalam mendukung tim kesayangannya yang patut diacungi jempol. Meskipun mereka mengibarkan bendera yg berbeda (ada Viking, Balad Persib, Superman, dll) tetapi hati mereka tetap satu yaitu Persib. Bahkan sesekali saya malah tidak memperhatikan pertandingan, nyanyian dan tarian dari bobotoh lebih menarik untuk ditonton! Hehehehe
Yang membuat saya sedih adalah sikap anarkis yang kadang ditimbulkan oleh oknum tertentu. Keindahan dan kekompakan bobotoh seakan hilang begitu saja terutama ketika Persib kalah dalam pertandingan melawan "musuh bebuyutan"nya. Kekecewaan itu diluapkan melalui tindakan yang meresahkan warga. Ada yang merusak toko, fasilitas umum, kendaraan bermotor belum lagi mereka yang ugal-ugalan di jalan.
Kecintaan bobotoh terhadap Persib memang sangat tinggi sehingga banyak oknum yang ingin memanfaatkan hal itu dengan memancing amarah kita semua. Salah satunya kejadian hari ini (22/06/13) di Jakarta ketika bus yang ditumpangi oleh tim Persib dilempari batu dan menyebabkan beberapa pemain terluka. Siapa sih yang mau menerima tim kesayangannya diintimidasi? Tentu tidak ada satupun yang mau menerima begitu saja. Marah, dendam lama itu kembali muncul dan dilampiaskan kepada kendaraan berplat B yang berada di jalanan kota Bandung. Dan yang lebih disayangkan kejadian ini berlangsung ketika kota Jakarta sedang merayakan ulang tahun yang ke 486 dan warga Bandung sedang menyambut pesta rakyat pemilihan walikota periode 2013-2018.
Kita semua yang tidak ikut turun ke jalan dan berteriak-teriak akan membalaskan dendam bukan berarti tidak mendukung Persib. Lampiaskan dendam itu dengan dukungan penuh untuk para pemain pada saat pertandingan. Jangan berikan lawain main kita kesempatan untuk mendapatkan poin baik kandang maupun tandang karena jika kita terus menerus membalaskan dendam dengan cara anarkis, kejadian seperti ini tidak akan ada ujungnya. Mungkin ini saatnya untuk mengubah "Persib Nu Aing" menjadi "Persib Nu Urang Sarerea" supaya rasa kebersamaan antar bobotoh semakin erat. Karena apapun yang menyangkut Persib bukan hanya melibatkan bobotoh perseorangan tapi juga seluruh warga Bandung.
Yuk sama-sama menjaga kota Bandung yang aman dan nyaman. Jangan ada sweeping mobil berplat Jakarta karena banyak juga warga Bandung yang tinggal dan berpenghasilan di Jakarta. Mungkin saja mobil-mobil yang datang dari Jakarta dan membuat macet jalanan itu adalah warga Bandung sendiri. Kembali bersemangat! Jangan larut lama-lama dalam amarah yaa. Urang Bandung nu gareulis jeung karasep mah cinta damai kan? :)
Selamat ulang tahun kota Jakarta dan selamat berpesta untuk warga Bandung! Semoga walikota terpilih nanti bisa membawa perubahan untuk Bandung menjadi lebih baik lagi.
Salam dari saya, mojang Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H