Mohon tunggu...
Wening Gemi Nastiti
Wening Gemi Nastiti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Wening Gemi Nastiti adalah seorang pelajar Indonesia yang sedang mengambil pendidikan di bidang Design dengan major Advertising.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jelang Pilpres 2014

12 Juni 2014   17:22 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurang dari satu bulan lagi kita akan melaksanakan Pemilu Presiden 2014. KPU telah menentukan 2 pasang calon presiden dan calon wakil presiden pada 31 May lalu. Rakyat pun sudah mulai terbawa euphoria pesta rakyat tahun ini. Semua orang pasti sudah tidak sabar untuk memilih siapa calon pemimpin kita yang (katanya) akan membawa perubahan untuk Indonesia supaya lebih baik lagi.

Kalau boleh jujur, sebagai masyarakat yang netral (bukan simpatisan ataupun tim sukses dari salah satu kubu atau partai) belum apa-apa saya sudah merasa bosan dengan social media yang dipenuhi oleh campaign yang negative dari kedua kubu. Masing-masing kubu saling mencari celah untuk membongkar kekurangan dan keburukan si pasangan lawan. Media TV pun sama, pemberitaan tentang pemilu presiden selalu terkesan berat sebelah. Maklum saja, mungkin media itu membela yang bayar yaa? hehehe.. Tapi bukankah tidak ada orang yang sempurna? Semua itu pasti punya masa lalu baik itu masa lalu yang baik ataupun yang buruk kan?

Alangkah lebih menarik kalau kedua kubu saling aktif untuk menjabarkan dengan jelas visi misi apa aja yang diusung oleh calonnya masing-masing. Supaya masyarakat (terutama mereka yang masih belasan taun yang akan menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali) lebih paham dan yakin lagi siapa calon pemimpin yang akan mereka pilih.  Memang sih ada juga dari simpatisan yang memberikan positive campaign dengan share berita-berita yang bagus serta prestasi apa saja yang telah diraih oleh capres yang mereka dukung. Tetapi itu juga tidak sebanding banyaknya dengan mereka yang selalu berpikiran negative. Menurut saya, generasi penerus itu perlu diberikan harapan dan keyakinan bahwa masih ada pemimpin yang akan membawa perubahan untuk Indonesia bukannya ditakutkan dengan kesalahan mereka akan memilih pemimpin yang katanya punya rekam jejak buruk dengan HAM lah atau pemimpin yang katanya pembohong dan selalu ingkar janji. Tolong koreksi saya yaa jika saya salah, hehehe..

Jadi, yuk untuk yang sedang berkampanye mari kita berkampanye secara sehat. Jangan paksakan kehendak kita untuk siapa harus memilih siapa. Karena setiap rakyat Indonesia punya hak untuk memilih siapapun itu. Seburuk apapun para capres dan cawapres kita, ingat saja suka atau tidak suka, mau atau tidak mau salah dua dari mereka akan memimpin negara ini. Jadi stop menjelek-jelekan capres dan cawapres manapun dan mulai menebar kebaikan dengan mendukung dengan santun. Jangan kotori pesta rakyat ini yaaa :)

Selamat memilih. Pilihlah dengan hati dan yakin untuk Indonesia yang lebih baik! May the best win, Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun