Budaya visual merujuk pada cara berkomunikasi, menyampaikan nilai dan makna yang akan dipahami oleh audiens melalui benda seperti lukisan, patung, pahatan, arsitektur, seni rupa lainnya hingga iklan dan media massa. Budaya visual dapat mempengaruhi persepsi dan emosi dengan melibatkan elemen-elemen seperti gambar, simbol, bentuk, tekstur, warna, dan lain-lain.
Taman Heulang berada di Jalan Heulang, Tanah Sereal, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor. Memiliki latar belakang sejarah, dahulu taman ini hanya hamparan luas yang dijadikan arena lapangan sepak bola warga sekitar yang kemudian direnovasi pada tahun 2015 oleh Pemerintah Kota Bogor menjadi sebuah Taman Kota baru di Bogor yang diberi nama Taman Heulang. Dimulai dari tahun 2016, dengan adanya fasilitas -- fasilitas yang memadai dan mendukung menjadikan Taman Heulang sering dipilih sebagai lokasi berkumpulnya masyarakat ketika ingin melakukan aktivitas olahraga pagi hingga sore bahkan menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang ingin mendatangi tempat meriah dan murah, bahkan dengan banyaknya fasilitas yang bisa digunakan tidak ada penagihan uang sepeserpun di taman ini.
Bukan hanya sebagai ruang terbuka hijau yang memiliki luas hingga 28.388m2, taman yang dimanfaatkan sebagai tempat melakukan beberapa aktivitas mulai dari olaharga seperti senam, jogging, jalan -- jalan santai, berdiskusi, bahkan hanya sebagai tempat bermaik anak -- anak ini hasil dari salah satu program Pemerintah Bogor yang ingin menjadikan Bogor sebagai "kota sejuta taman", sehingga kini sudah menjadi salah satu simbol budaya Bogor. Taman yang sudah dipercantik ini membuat masyarakat nyaman melakukan aktivitasnya dalam durasi yang lama.
Saat memasuki area taman kota ini, akan disambut dengan paving block huruf besar bertuliskan "TAMAN HEULANG" yang di cat warna warni sehingga memberikan kesan ceria. Terdapat warna -- warna yang dapat diartikan maknanya dari berbagai sumber dan dapat dikaitkan dengan konotasi yang diketahui, seperti:
- Merah, melambangkan keberanian dan kegembiraan untuk melakukan suatu kegiatan.
- Putih, yang dikaitkan dengan kebersihan, kesederhanaan, dan kesempurnaan.
- Oranye, memberikan kehangatan dan semangat, juga bisa menjadi simbol petualangan, kemampuan bersosialisasi, serta ketenangan.
- Biru, dikenal dapat membantu dalam menenangkan pikiran, dan meningkatkan konstentrasi.
Dari beberapa arti makna atau definisi warna yang dapat dikaitkan dengan Taman Heulang tersebut dapat dianggap atau diartikan jika Taman Heulang ingin menyediakan kegembiraan dengan lingkungan bersih yang menghadirkan kehangatan dan semangat, sehingga dapat membantu dalam menenangkan pikiran jika bermain di taman tersebut.
Terdapat fasilitas yang sangat menambah keindahan Taman Heulang, yaitu Air Mancur yang berada ditengah taman. Dibantu dengan teknologi seperti pompa air yang dapat memancarkan air dengan pola, dan penerangan yang membuat Air Mancur tetap terlihat meskipun hari sudah gelap membuat ketertarikan masyarakat untuk menggambil foto ataupun hanya melihat. Namun, kolam yang sebelumnya menjadi sumber kehidupan untuk ikan hias, air didalamnya kini menjadi mulai terlihat tidak jernih lagi karena kurangnya fokus untuk selalu mengurus dan membersihkan air mancur tersebut. Masih banyak lagi arsitektur atau instalasi seni dan seni ukir lainnya, seperti lampu taman dibeberapa titik dengan model atau desain yang sama dengan dominasi warna hitam berukuran besar tiga dimensi yang menggambarkan budaya sunda juga menambah keindahan sekitar taman kota ini.
Selain seni ukir, terdapat beberapa bangunan dari semen yang dibentuk segilima berada di beberapa titik pinggiran taman untuk tempat duduk. Segilima memiliki berbagai makna dan simbol, namun biasanya digunakan untuk menggambarkan lima elemen penting mulai dari keberlimpahan, harmoni, keseimbangan, kesempurnaan, dan kesatuan. Terdapat warna merah sebagai pendukung bentuk segilima yang memiliki arti kekuatan, kemudian warna hijau dan biru yang sering dikaitkan dengan kedamaian dan harmoni, kemudian kuning yang biasa membuat kesan ceria dan berenergi.
Mulai memasuki taman dengan rumput hijau yang luas, terdapat tiang peraturan taman kota yang dibuat oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor. Terdapat empat visualisasi simbol hal -- hal yang tidak boleh dilakukan karena ditadai dengan tanda "X" di area Taman Heulang, yang pertama ada simbol dilarang kencing, kedua ada simbol larangan membuang sampah sembarangan, kegita ada simbol dilarang berjualan di area sekitar dalam taman, dan yang terakhir ada simbol dilarang menginjak rumput. Sebenarnya, peraturan taman kota yang tidak dilengkapi dengan tulisan akan membuat beberapa orang keliru atau bahkan tidak tau maknanya, lebih baik seperti gambar larangan menginjak rumput yang berada dibeberapa titik taman dengan hamparan rumput luas, kecuali simbol yang digunakan lebih jelas lagi dan sangat umum sehingga dapat dengan mudah dimengerti semua kalangan.
Terdapat larangan menginjak rumput, karena Taman Heulang sudah dilengkapi dengan paving block beton yang menambah keindahan taman sebagai jalur pejalan atau jogging, lalu sudah dilengkapi dengan kursi dibeberapa titik untuk istirahat ataupun hanya untuk sekedar duduk menikmati taman kota, bahkan ada tempat duduk yang dilengkapi dengan kanopi sehingga membuat terasa teduh ditambah lagi dengan adanya tumbuhan asli yang menjalar menutupi kanopi.
Tempat sampah dibeberapa titik taman sudah disediakan, terdapat tiga warna untuk membedakan jenis sampah yang harus dipisahkan mulai dari sampah basah, kering, dan sampah yang berbahaya. Ditempatkan dibeberapa titik guna mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang dan memilah sampah agar dapat dimanfaatkan kembali dan tidak merusak lingkungan.
Taman kota yang sering merepresentasikan Budaya Sunda ini, memiliki beberapa Gazebo yang luas dengan empat pilar yang tinggi untuk menjadi tempat bersantai atau berkumpul. Semua gazebo selalu ditempati setiap waktunya, seringkali dijadikan tempat untuk bersikusi, rapat, atau bahkan piknik bersama teman atau keluarga. Daerah sekitar gazebo pun sering dimanfaatkan menjadi tempat latihan menari, karena tas atau bawaan perlengkapan mereka disimpan di gazebo.