[caption caption="Ilustrasi: carmeans.com"][/caption]“Papap kalah mi, mobil ditarik.”
Hanya satu kalimat yang sudah cukup menjelaskan akhir dari apa yang sudah diperjuangkan. Si Jagur nama mobil yang kami sematkan sejak kehadirannya pertengahan 2004 itu akhirnya kini tinggal kenangan. Si Jagur sukses ditarik oleh OTO setelah drama bertahun-tahun lamanya. Sebuah pelajaran teramat mahal yang dirasakan oleh Papap. Buat saya pribadi ini hal yang menyesakkan. Sangat menyesakkan.
Cerita menyesakkan ini dimulai dari akhir 2005 lalu saat Papap (sebutan untuk ayah saya) menjaminkan BPKB-nya untuk pinjaman uang sebesar 30 juta. Cicilan demi cicilan kemudian berjalan, hingga pada akhir cicilan, papap mendatangi tempat di mana dia menjaminkan BPKB-nya untuk dilunasi. Sebut saja namanya Mulyadi, nama orang yang ayah saya percayakan untuk menjaminkan BPKB-nya. Ternyata Mulyadi dan badan usaha simpan pinjam tempat dia bernaung adalah fiktif.
Usut punya usut, ternyata BPKB ayah saya itu ternyata diagunkan lagi oleh Mulyadi dan komplotannya pada sebuah leasing besar bernama OTO. Dan ketika didatangi sekitar akhir 2008, ternyata BPKB ayah saya dijaminkan oleh Mulyadi dan komplotannya itu sebesar 134 juta. Yes! 134 JUTA!!! Sebuah angka fantastis.
Ayah saya mendatangi OTO bersama seorang tetangga dekat rumah yang juga berprofesi sebagai pengacara. Terjadi adu mulut hebat di sana kata ayah saya. Pengacara yang dibawa ayah saya mengatakan pada pihak OTO bahwa dengan kasus seperti ini, pihak OTO bisa dengan gamblang dikatakan sebagai penadah barang curian. Kenapa? Karena KETIKA ADA ORANG YANG MELAKUKAN PINJAMAN DENGAN JAMINAN BPKB YANG BUKAN MILIKNYA TETAP SAJA DITERIMA DENGAN TIDAK MENGKONFIRMASI PADA PEMILIK BPKB.
Kasus kemudian ditangguhkan oleh pihak kepolisian hingga Mulyadi dan komplotannya ditemukan. Hingga kemarin pertengahan Maret 2016 ketika pembayaran pajak tahunan akhirnya mobil ayah saya dibuntuti oleh debt collector. Dan mereka tiba di rumah om tempat orang tua saya menginap. Diskusi terjadi, hingga akhirnya om saya membawa polisi untuk mengandangkan mobil di polsek terdekat hingga putusan terjadi.
Hari ini, tepatnya Senin 28 Maret 2016 adalah keputusan besar yang dibuat ayah saya terjadi. Dihitung-hitung menurut pihak OTO, total yang harus dibayar oleh ayah saya adalah 200 JUTA LEBIH. Tentunya dengan tambahan tektek bengek dan RIBAnya. Merasa tidak melihat titik temu atas kasus ini, akhirnya ayah saya memutuskan untuk merelakan mobilnya ditarik paksa oleh OTO.
Sore tadi, saya mendengar cerita ayah saya tentang kejadian hari ini. Memang tidak lengkap, ayah saya hanya menceritakan poin-poin kejadiannya saja. Tapi saya bisa merasakan sekali emosi marah, kecewa dan ikhlas dari suara ayah. Besok mungkin ayah saya akan pulang kembali ke kota asal. Hari-harinya tentu tidak akan sama lagi karena sudah tidak ada Si Jagur lagi.
Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini. Ini catatan bagi yang sedang butuh uang
- Jangan sekali-kali tergiur dengan pinjaman cepat yang ditawarkan dengan hanya menjaminkan BPKB. Apalagi pinjaman cepat itu datang dari orang yang tiba-tiba berlaku baik.
- Periksa betul-betul latar belakang badan usaha dari orang yang menawarkan jasa pinjaman itu. Kalau perlu lihat langsung, datangi langsung. Kalau bisa sih pilih saja yang pasti-pasti semodel pegadaian dan semodelnya. Terus terang setelah kasus ini, nama besar OTO saja bisa asal-asalan dalam menjalankan prosedurnya.
- Ini proses pinjaman dengan jaminan BPKB. Jangan sampai ada adegan gosok rangka segala. Hati-hati penipuan yang bisa membuat peminjam seolah menjual barangnya pada si pemberi pinjaman.
- Jangan pernah mengisi dan menandatangani apapun yang tidak jelas dari proses pinjaman ini. Kalau dirasa ragu akan kuitansi dan sejenisnya, lebih baik batalkan. Karena keragu-raguan itu bisa jadi insting yang benar dari hati kita.
- Ya kalau benar-benar kepepet, mendingan pinjam saja sama saudara atau tetangga yang jelas-jelas hidup satu lingkup. Tahu sama tahu dan lebih bisa dipercaya.
Ayah dan ibu saya sekarang hanya bisa berdoa, semoga dengan kejadian ini bisa meluruhkan dosa-dosa yang lampau pernah dilakoni. Ya mungkin ini peringatan dari ALLAH karena terlalu silau dengan mudahnya karena RIBA.
Mudah-mudahan tulisan ini juga dibaca oleh otoritas OTO yang katanya punya beking Jendral bintang satu itu. Semoga mereka memperbaiki prosedur dan tata kelola usahanya. Saya tidak peduli RIBA yang anda makan. Saya hanya peduli agar ketika orang menjaminkan BPKB-nya diperiksa lebih teliti.