Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... Professional IT - System Analyst -

Introvert, Kinestetik, Feeling Extrovert, System Analyst, Programmer, Gamers, Thinker, Humorous, Dreamer. Web : ghumi.id Instagram : fahmi_gemblonk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Kamu Seorang Budak? Lihat Cirinya

2 Desember 2015   07:07 Diperbarui: 2 Desember 2015   07:41 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kamu? Hari ini adalah tanggal 2 Desember. Dan setiap tanggal 2 Desember diperingati sebagai Hari Penghapusan Perbudakan Internasional (International Day for the Abolition of Slavery - IDAS). IDAS ini sudah diperingati dunia sejak tahun 1986 setelah dicetuskan oleh Majelis Umum PBB dan ditetapkan oleh badan PBB untuk urusan pendidikan, kebudayaan, serta warisan dunia, UNESCO.

IDAS memiliki misi penting, yaitu abolisi perbudakan. Menurut KBBI, abolisi berarti penghapusan. Sementara perbudakan diartikan sistem segolongan manusia yang dirampas kebebasan hidupnya untuk bekerja guna kepentingan golongan manusia yang lain. Di Indonesia sendiri kasus perbudakan kuali yang sempat heboh terjadi pada tahun 2013. Kasus yang terjadi di Tangerang ini berakhir dengan vonis 11 tahun pada Yuki Irawan selaku bos pabrik kuali.

Isu perbudakan juga masih seksi digunakan oleh para pekerja di Indonesia ketika mengadakan demonstrasi. Nasib yang tak kunjung membaik menjadikannya merasa diperbudak. Menjadikannya lantang bersuara bahwa pemilik usaha adalah seorang dzalim. Sebelum menuduh yang tidak-tidak, berikut ciri-ciri perbudakan.

Sulit Mengontrol Diri

Kesulitan mengontrol diri ini bisa terjadi karena hutang budi, cuci otak atau mengejar nafsu. Contoh hutang budi yang paling mudah adalah ketika seseorang ingin mencapai karir politik yang bagus maka orang tersebut perlu bertanding dalam sistem pemilihan. Baik itu pemilu, pilkada dan lainnya. Modal kampanye yang tidak sedikit itu menjadikan kontestan akan terikat balas budi pada penyumbang dana. Karena perasaan itu lah, tanpa sadar kontestan yang sudah jadi juara menggadaikan kekuasaannya demi balas budi pada penyumbang dana.

Selain itu, kesulitan mengontrol diri bisa terjadi karena mengejar nafsu dalam bentuk kecanduan. Kita sulit konsentrasi karena kecanduan. Pernah lihat bagaimana pecandu narkoba ketika 'nagih' obat? Dia tidak bisa mengontrol dirinya selama obatnya belum diberikan. Contoh paling sederhana yang sering muncul disekitar kita adalah kecanduan game. Bagaimana si Ibu yang kecanduan game acuh menanggapi keluh dan cerita si anak.

Upah Memenuhi Pikiran

Pernah lihat pertunjukkan hewan sirkus? Di sana dipertontonkan 'kepintaran' hewan dengan imbalan makanan. Seperti itu lah budak. Ketika kita menganggap hanya gaji/upah, bonus, atau tunjangan dari si bos adalah satu-satunya jalan kita untuk menyambung hidup. Maka saat itu lah sebenarnya kita sudah menjadi 'budak'.

Kalau sudah begitu, jangan heran jika kita lama-lama menjadi pembela dan sangat loyal pada bos kita. Pikiran dan perasaan terbelenggu oleh segala kenyamanan. Pikiran kita sudah tidak lagi merdeka, mandiri dan punya harga diri.

Alat Eksploitasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun