Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... Professional IT - System Analyst -

Introvert, Kinestetik, Feeling Extrovert, System Analyst, Programmer, Gamers, Thinker, Humorous, Dreamer. Web : ghumi.id Instagram : fahmi_gemblonk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[KCV] Untung Punya Valentine

14 Februari 2012   01:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:41 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuh hari menuju Valentine, aku demam tinggi dan tergolek lemas diatas tempat tidur, bayangkan semua orang sedang heboh-hebohnya membeli baju baru, booking tempat dan pergi ke salon. Sementara aku cuma menghirup udara tak sedap dari badan ku sendiri. Aku melihat keluar jendela dari lantai tiga rumah ku, maksud ku rumah susun yang aku tempati. Ku melihat bang Midun sedang menjajakan sayur pagi ini, ahhh.. melihat bang Midun di kelilingi banyak perempuan  membuat hidup ku semakin miris. Pasalnya sudah 32 tahun aku masih saja hidup sendiri dan tak memiliki siapa-siapa untuk berbagi.

Namaku Untung Sutejo bin Slamet, nama yang sangat ku benci karena sejak lahir sampai umur segini aku tidak pernah merasa beruntung atau istilah keren nya lucky di bidang cinta. Sejak sekolah dasar aku naksir perempuan, semua nya selalu berkata dengan kata-kata yang sama nama kamu norak!!nama kamu ga elit, bahkan ada yang lebih parah lagi kayak nama tukang kebonku. Sejak itulah aku mengganti namaku jadi Tije, daripada aku harus mengenakan nama Tejo seumur hidupku. Tapi emang dasar sial, teman-teman memanggilku jeje.. haalllaaahhh.. ga ada keren-keren nya banget!!! Akhirnya aku putuskan nama keren ku adalah Jojo (tetep kepanjangan dari Tejo).

“joooo.. buka pintu dong.. aku mo minta tolong”, aku mengenal suara manis itu, suara indah milik tetangga samping kamar ku yang bernama Sarah. perempuan yang selalu aku impikan setiap malam.

“okaaayyy” seruku bersemangat sambil setengah berlari menuju pintu

“haii.. bisa tolong aku install ulang komputer ku, kamu sarjana Teknik computer kan?” Tanya nya sambil membenarkan letak rambutnya yang di ikat tinggi, wow… kesempatan bagus untuk bisa dekat-dekat sama Sarah nih… bidadari pujaan hatiku.

“siaaaapppp!!! Sekarang?” teriak ku bersemangat, melupakan demam tinggi yang menyerang ku

“eh.. hehe.. iyaaa.. sekarang! Perlu tissue.. ada itu..” Sarah mengeluarkan tissue dari tas kecil yang dibawa nya sambil menunjuk ke arah hidung ku. addduuuuhhh!! Kenapa di saat saat seperti ini aku harus terlihat seperti boo temannya Sinchan? Aku langsung mengambil tissue nya dan membersihkan hidungku yang basah

“hehee.. kamu malah terlihat cute kalo begitu?” Sarah tersenyum dan memandang ku dengan matanya yang sangaaaattt tajam. Hmm.. perempuan yang baik dan manis semanis susu kental manis.

***

Sejak mengenal Sarah sebulan yang lalu hidupku semakin berwarna, Sarah selalu punya seribu cara untuk membuat semua laki-laki di rumah susun ini berhenti sebentar dari kegiatan nya hanya untuk melihat mahluk cantik ini berjalan. Mahluk Tuhan yang sangat sempurna, mahluk Tuhan yang paling manis..

“Joo… bukaaaa!!! Cepetaaannn!!!” panggil Sarah dari balik pintu kamar ku, gila??!! Setengah dua belas malam? Mau apa dia masuk kesini??

“kenapa?” aku berusaha setenang mungkin, sembunyikan ekspresi kaget dan girangku.

“boleh aku sembunyi disini?? Ada mantan pacar ku di bawah.. dia mau naik ke atas.. please??? Dia orang nya kasar banget.. please??”

“ok, masuk” jawabku masih dengan ekspresi tenang, padahal stengah mati aku menahan rasa mules di perutku, aahhh… entah kenapa di saat-saat penting seperti ini aku malahan harus terlihat konyol di depan Sarah

“kamu sakit?? Kok pucat??” Tanyanya lembut dan tangan indah nya sudah mendarat di keningku.

“aku.. aku.. sakit perut.. maaf, ke toilet dulu” dan aku berlari tanpa menunggu Sarah mengeluarkan kata-kata lagi, sekilas kulihat Sarah tersenyum padaku.

Selama dua jam aku berbicara dengan Sarah mengenai apapun, dari mulai Boyband korea sampai keadaan politik di negara tercinta ini. Ternyata selain cantik dan baik hati Sarah juga punya wawasan yang sangat luas. Hmmm… benar-benar perempuan sempurna.

“aku pulang ya jo, thanks udah nemenin aku..” sebenarnya aku tak ingin melepas bidadari ini pergi, tapi kenyataan nya aku harus membiarkan dirinya terbang kembali ke tempat asalnya.

***

Hari ini dua hari menuju Valentine dan kedekatan ku dengan Sarah semakin lengket. Aku mulai tahu bahwa ternyata sarah suka sekali warna kuning, pecinta ice cream, suka saat hujan tiba, matanya indah dan sangat baik sekali.

tok tok

“eh, Sarah ada apa?? Masih pagi..” tanyaku asal-asalan sambil garuk-garuk kepala

“aku mau kasih kamu ini”

“surat? Untuk apa? Kamu mau kemana??”

“hehe.. baca aja dulu, jangan panik.. aku pergi dulu yaa..”

“tapi..” Sarah tersenyum dan berlalu secepat kilat, meninggalkanku yang terpukau dengan sepucuk surat berwarna merah jambu. Kemudian kubuka dengan sangar surat merah jambu.

Dear jojo..

Sebulan yang lalu aku mengenal kamu, laki-laki baik yang sangat menyenangkan..

Entah kenapa aku selalu merasa, diantara kita ada sesuatu yang aneh untuk di jelaskan

Aku melihatmu pertamakali dari balik jendela kamar ku, kamu sedang menari lagu Playboy dengan sangat bersemangat di kamar mu.. aku tahu, kamu pasti berpikir tak ada yang melihat kekonyolan mu dan saat itu aku  menilai mu aneh!

Pertemuan pertama kita juga sangat menyebalkan, karena aku harus menabrak mu yang baru saja pulang futsal yang penuh keringat, sementara aku sudah rapi karena harus berangkat pesta..

Beberapa hari setelah nya aku membenci mu, benci yang sangat luar biasa!!! saat melihat mu terpukau berdiri diatas balkon sambil melihat kearah ku yang sedang mengganti pakaian.. aku memaki mu dan kamu meminta maaf.. kamu beralasan mau cari kucing mu yang hilang.. kucing yang mana? Aku tak melihat nya?? (sampai sekarang)

Jo..

Tapi segalanya berubah saat ku lihat betapa tak sempurna nya kamu, betapa banyak hal bodoh yang kamu lakukan untuk membuatku tersenyum.. begitu banyak hal konyol yang kamu tunjukan kepadaku.. dan itu merubah penilaian ku tentang mu.. kamu tak aneh, tidak juga menyebalkan.. hanya seprang lelaki biasa yang sangat konyol..

Pernahkah kamu berpikir, aku dan kamu bersama?

Mencintai satu sama lain tanpa harus menutupi kekurangan masing-masing?

Aku menyukai cara mu jatuh dari atas pohon, aku suka melihat cara mu tertawa, aku suka melihat mu bengong berjam-jam di depan jendela sambil lihat ibu-ibu belanja, aku suka cara mu betulkan komputer ku, aku suka cara mu tertidur di setiap acara tivi yang kita tonton, aku suka cara mu bikin mie yang akhirnya mnejadi bubur.. aku suka cara mu membuat ku tertawa setiap hari..

Aku suka kamu jo… Untung sutejo..

Wow? Kamu pasti berfikir, darimana aku tahu nama asli mu?

Salah besar jika kamu malu memiliki nama indah itu, tahuka nama asli ku siapa? Siti Maesaroh Surtinah.. sejak kecil Ayah memanggilku sarah.. (Ayah tiri ku sebenarnya) tapi jauh di lubuk hati ku aku lebih menyukai nama Mae panggilan kecil ku..

Besok valentine jo..  temui aku di depan taman, aku berharap kamu miliki perasaan yang sama untukku

With love

Mae”

Aku tercegang, membacanya berkali-kali berharap ini bukan mimpi. Ini bukan mimpi. Tanpa sadar aku berjoget komplikasi. Penyakit akutku yang sering muncul ketika sedang gembira loka. Komplikasi joget macarrena dan tari perut ala penari timur tengah sukses kulakukan di depan cermin besar yang retak karena tumbukan dahsyat joget kompilasi poco-poco dan goyang patah-patah Anisa Bahar sebelumnya.

***

Boneka pikachu sebesar paha bahenol sudah dalam genggaman. Lengkap dengan keju berbentuk hati yang sudah kusiapkan sejak semalam. Tidak sia-sia aku beradu nafsu dengan abg-abg di toko valentine dadakan dekat perempatan pangkalan angkot. Semuanya sudah terbungkus rapih dengan pita kuning metalik yang tampak asik dan enerjik.

Tak sabar berjumpa sore nanti bertemu di depan taman. Ingin kukejutkan Sarah Surtinah dengan dandanan tampan dan rupawan. Aku ingin tampil sebaik mungkin untuknya. Biasanya aku mandi dengan spons bagian warna kuning tua. Tapi kali ini, demi membuat Surtinah terpana, aku menggunakan sisi warna hijau. Semua sela kugosok dengan ganas. Dari mulai ketiak, leher, pangkal paha, belakang telinga, juga seluruh tubuh. Aku ingin memisahkan kisah cinta daki dengan kulit mulusku yang tak terpisahkan.

Tiga sachet sampo anti ketombe kuhabiskan hari itu. Bukan untuk dicampur dalam kopi, tapi untuk memberangus ketombe-ketombe di kulit kepala yang sering membuat gatal. Aku tak ingin ritual garuk kepala merusak pemandangan tampanku yang sudah maksimal. Aku ingin tampil total.

***

Aku sudah di depan taman sekarang. Tapi tidak dengan pakaian serba kuning. Aku tau Sarah suka warna kuning. Tapi aku tak mau disangka sebagai petugas kebersihan taman. Aku memakai setelan kemeja warna krem bergaris hitam lengkap dengan celana jeans cutbray yang kubeli dari pasar loak 3 bulan lalu. Rasanya hanya kurang setangkai bunga mawar merah diapit bibir, maka pasti akan serasa jadi tuxedo bertopeng dalam serial sailormoon.

Mataku menyisir seisi taman. Mencari sosok manis Sarah. Mataku kemudian terhenti pada bangku taman warna hitam tegas. Ada gadis manis kulit putih body aduhai duduk di sana. Dengan kaus putih berbalut jaket jeans dan rok jeans selutut dan sepatu kets warna putih. Dia sarah. Tangannya menggenggam bungkusan kotak warna hitam di atas pangkuannya. Seperti teralun lagu India pyar-pyar kya hey, aku menghampirinya.

Aku dihadapannya sekarang. Mata kami bertemu. Kami saling tatap. Tatapan tajam penuh arti bagai kucing garong menatap ikan goreng di atas piring di meja makan.

"Tejo.."

"Mae.."

"Kamu datang..."

"Happy valentine..", Kami berkata bersamaan sambil menyodorkan bingkisan masing-masing.

Aku kemudian duduk di sebelahnya. Kami bercengkrama lama. Saling melepas canda dan tawa. Menikmati keju bentuk hati berdua. Rasanya seperti kami berjoget berdua dengan mengelilingi taman. Berdansa ala film India dengan backsound Chaiyya chaiyya.

Sore itu, bunga mekar merah muda di taman menjadi saksi. Kepompong ulat yang hendak menjadi kupu-kupu menjadi saksi. Kucing garong dengan bangkai tikus penguasa taman menjadi saksi. Aku, Untung Sutejo bin Slamet di usiaku yang 32 tahun ini menemukan valentine. what a lucky valentine for me...

_____________________________________ , No 91. Ghumi + Fidelia Harris NB : Untuk melihat hasil karya KCV yang lain silahkan lihat pada postingan Inilah Kumpulan Kolaborasi Cerpen Valentine. Bergabung bersama di Fiksiana Community.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun