Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... Professional IT - System Analyst -

Introvert, Kinestetik, Feeling Extrovert, System Analyst, Programmer, Gamers, Thinker, Humorous, Dreamer. Web : ghumi.id Instagram : fahmi_gemblonk

Selanjutnya

Tutup

Drama

[RAMEN] Pagi Kacau

10 Januari 2012   14:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari masih malu mengintip dari ufuk timur. Masih pagi. Masih enggan memberikan hangatnya. Langit masih biru gelap. Menciptakan sejuk yang bertamu pada bukit di utara Bandung. Bukit itu asri. Hijau rindang. Berselimutkan rerumputan segar berlapis embun.

Pada satu sisinya persis sebelah jalan, ada seorang pemuda. Berkemeja krem lecek celana jeans hitam lengkap dengan sepatu pantopel hitam yang berlumur tanah basah. Kotor. Kumal. Dekat perut sebelah kanan terdapat botol Jack Daniel’s kosong. Tangan kirinya tampak masih menggenggam Absolut Vodka. Rambutnya panjang sebahu berantakan. Wajahnya bulat coklat gelap. Matanya terpejam tidur.

Tiba-tiba lagu tiesto – traffic terdengar. Tangan pemuda tadi bergerak merogoh kantong celana sebelah kanan. Matanya masih terpejam. Diambilnya sebuah handphone seukuran genggaman diarahkan pada wajahnya. Ia memicingkan matanya. Kemudian bangkit duduk. Tangan kirinya kemudian menjambak-jambak rambutnya. Matanya masih enggan terbuka. Dipaksa melihat layar handphone.

5 misscall

4 new message

Istriku.  Istriku .  Istriku .  Istriku .  Istriku . Hanya nama tersebut yang ada pada daftar misscall. Pemuda tadi kemudian menutup daftar misscall. Terbuka sekilas wallpaper bergambar wanita putih berkerudung merah jambu pada handphonenya. Wajahnya bulat, matanya bulat beralis tebal dengan bibir merah samar tipis tersenyum manis. Kemudian terbuka inbox. Membacanya satu persatu.

Mas.. maafkan rita, aku tak akan lagi berhubungan dengan dewi.. aku mencintaimu... - Istriku -

Pulanglah mas.. aku khawatir.. kamu dimana? - Istriku -

Ibu selalu berdoa untukmu jim.. Ibu ingin segera menimang cucu... - Ibu -

Jim.. gue balik duluan.. gila.. lo tepar udah kayak mayat.. sory ya men.. gue duluan.. besok malem kalo lo masih stres, kita ngelaba ke kandangnya si melati ya.. - Gori -

* * *

Jimi sudah duduk tegap sekarang. Kedua lututnya tertekuk bertemu dada sekarang. Ia menunduk. Handphone digenggaman tangan kanan ia lepas. Kedua tangannya memegang kepala sekarang. Tatapannya kosong menatap tanah. Ia menangis.

Setelah lama menangis, ia menengadahkan kepalanya selurus arah langit. Tangan kanannya kemudian mengambil botol Absolute Vodka kosong. Ia bangkit berdiri. Melempar botol. Pecah berserakan menghantam batu kemudian bergumam.

Anjing..!!!

Padahal karirku cemerlang...

Sekarang... Masih saja kurang...

Punya istri tapi seperti hilang..

Dasar jalang...

Hei penguasa langit..

Tak kurasa sekarang rasa sakit..

Berikanlah aku kekuatan untuk bangkit..

Kumohon wahai penguasa bumi elok..

Aku berdoa..

Aku berharap..

Maka disinilah aku sendiri sekarang menatap cakrawala, dan menitipkan sebuah doa yang penuh harapan untuk hari esok…

Berikan kesempatan baik berikutnya..

Buatlah hidupku tegap...

Jimi kemudian mengarahkan tangannya pada mulut. Terbatuk-batuk. Ada lendir kental berwarna merah di sana. Ia berusaha memungut handphone dengan tangan kiri. Seolah tak kuat. Tubuhnya kemudian terhempas. Jatuh menghantam tanah. Tak sadarkan diri. Tepat di sebelah handphone dan botol Jack Daniel’s kosong.

* * *

Handphonenya kemudian berdering. Teralun lagu tiesto – traffic.

Istriku Calling....

____________________________ , No 1. Ghumi (OM Garong)

NB : Untuk melihat hasil karya RAMEN yang lain silahkan lihat pada tags ramen atau disini.

___________________________________________________

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun