Masyarakat Jogja pada umunya saat ini sedang terhibur dengan adanya penyelenggaraan acara Sekaten yang diselenggarakan selama 20 hari di Alun - Alun Utara / sebelah utara Kraton Yogyakarta. Banyak dari masyarakat, baik itu tua, muda dan anak - anak tumpah ruah dalam acara sekaten yang diselenggarakan setahun sekali ini. Terdapat banyak wahana permainan dan hiburan bagi masyarakat. Tetapi, bila anda dan teman - teman sedang berkunjung ke Sekaten, berhati - hatilah dengan para pengidap Frotteurisme yang terkadang berkeliaran di acara sekaten tersebut. Apa itu Frotteurisme ? Frotteurisme adalah suatu kelainan seksual, dimana orang dengan gangguan ini sering menggosok-gosokkan (maaf) organ kelaminnya kepada orang lain yang tidak menginginkannya.
Perilaku ini sering dilakukan pada saat sibuk, di tempat ramai seperti dalam bus atau di kereta yang penuh sesak. Melihat keadaan Pasar Raya Sekaten yang seringkali sesak dan ramai oleh para pengunjung di malam hari, dimanfaatkan oleh pengidap Frotteurisme untuk melampiaskan kelainan seksualnya pada pengunjung yang tidak sadar dengan hal tersebut. Tulisan ini dibuat berdasarkan kejadian yang sempat penulis temukan di Pasar Raya Sekaten tersebut. Kejadian bermula dari ramainya pengunjung yang ingin menaiki wahana ombak asmara, karena banyaknya orang yang ingin menaiki dan menyaksikan wahana tersebut. Saat itu, penulis berdiri bersebelahan dengan seorang pria dewasa berumur sekitar 40 -.50 thn untuk menyaksikan wahana tersebut. Tanpa ada rasa curiga sebelumnya, penulis menikmati pertunjukan wahana ombak asmara. Akan tetapi 10 menit berlalu, terjadi keanehan di sebelah penulis, dimana pria dewasa tadi dengan santainya mendekatkan (maaf) organ kelaminnya ke bagian belakang tubuh wanita yang berdiri di depannya, kemudian berusaha menggosok - gosokkan (maaf) organ kelaminnya tersebut pada perempuan yang berada didepannya. Kelainan seksual tersebut dilakukannya secara berulang-ulang, hingga korban tersadar dengan kejadian tersebut dan segera menjauh dari pelaku. (Anggapan penulis mengatakan bahwa pelaku sudah seringkali bertindak seperti itu di tempat yang ramai) Mengingat banyaknya jumlah pengunjung khususnya wanita yang datang ke Pasar Raya Sekaten, saran dari penulis agar tetap waspada terhadap orang - orang disekitar anda, terlebih jika anda berdiri dalam keadaan ramai/sesak. Usahakan tidak terlena dengan apa yang sedang anda saksikan, karena pelaku seringkali beraksi ketika anda lengah.
*kejadian yang diceritakan bukanlah fiktif belaka, namun berdasarkan peristiwa yang terjadi saat keramaian di wahana hiburan Pasar Raya Sekaten, dimana prakiraan waktu kejadian pukul 22.00 WIB pada hari Rabu, 9 Desember 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H