1. PRANISMA
Segera selesaikan
perdebatan dalam dirimu, pranisma
sebelum harga gedung
untuk nanti kau tinggal
kian mahal
dan padi-padi di sawah
menjadi tidak berarti
Segera rapikan
lipatan dalam dirimu, pranisma
sebelum ucapan dan pikiran
lenyap ditengah ruang: menjadi tanda tanya belaka
Segera tamatkan
kisah-kisah kelam dalam dirimu, pranisma
sebelum kuburan menjadi satu-satunya batas
antara kau dan penyesalan
2. PENGHUNI SURGA
Merekalah penghuni surga: dada anak-anak.
Yang telanjang dan lapang
untuk cuaca dingin dan panas. Tidak ada lagi
iri hati. Pun juga kesedihan.
Di dada anak-anak
layang-layang dan matahari
berlomba menciptakan bayang
dan terang. Di dada anak-anak
air hujan dan badai angin memimpikan
bukit-bukit dan lautan, hutan-hutan
dan pondok sunyi, pentas pernikahan
dan sekolah
untuk dihantam
agar tersisa hampa semata.
Di dada anak-anak
aku ingin terus
mencintaiNya.
3. AKAL
Kepalaku terbentur
ketika tiap kali aku ingin menulis
satu puisi saja
pada akhirnya binasa
dalam kebingungan
kata-kata dan makna
segalanya semu bagi realita
atau sebaliknya
fakta dan kesadaran
semuanya punah dalam puisi
dan rasa-atau-kita?