Mohon tunggu...
gr lukita
gr lukita Mohon Tunggu... Pelaut - pelajar sekolah

Saya memiliki hobi travelling saya sangat suka mengunjungi tempat-tempat baru dan menyejukkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tren 'The Nuruls': Anak Kabupaten dianggap Norak?

8 September 2024   09:48 Diperbarui: 8 September 2024   15:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, sering muncul istilah ‘The Nuruls’ dan menjadi banyak perbincangan khususnya di Tiktok dan X. Nah apakah istilah ‘The Nuruls’ itu? Istilah ‘The Nuruls’ ini kerap disangkut pautkan dengan cara berpakaian perempuan kabupaten yang berhijab, menggunakan pakaian tabrak warna ala kadarnya lengkap dengan cardigan rajut serta mengendarai motor scoopy. Selain itu, istilah ini sangat melekat pada perempuan yang suka makan seblak dan Mie Gacoan.

Awalnya saya sendiri juga heran dan sedikit tertawa mengapa ada saja istilah yang dibuat oleh warganet. ‘The Nuruls’ selama ini digambarkan sebagai perempuan kabupaten yang berpakaian norak; berpakaian tabrak warna, berjilbab tapi suka joget-joget tidak jelas, sampai memiliki kebiasaan kurang sehat karena doyan makan seblak dan makanan pedas lainnya. Tetapi terkadang saya juga berpikir bagaimana respon mereka yang bernama Nurul tentang tren ini, apakah respon mereka positif ataupun negatif.

Kalau menurut saya sendiri, meskipun nama saya bukan Nurul namun istilah tersebut sesungguhnya sedikit melukai hati saya sebagai sesama perempuan, yang mana saya juga orang kabupaten juga sering membeli seblak dan Mie Gacoan. Apakah style kami sering terlihat begitu norak oleh mereka orang kota? Saya juga sering berpikir demikian.

Ternyata istilah ‘The Nuruls’ mulai ramai dibahas hingga pernah trending di Tiktok maupun X (Twitter). Banyak warganet yang memberi pendapatnya tentang istilah ini seperti yang disebutkan oleh pengguna X @litbresalim, sudah saatnya kita berhenti menggunakan istilah tersebut untuk menstigmatisasi sesuatu. Terlebih untuk hal-hal negatif, seperti gaya hidup mereka yang sebenarnya menjadi ‘hak’ setiap orang.
Respons serupa dikatakan oleh akun X @selcouthv Awal-awal sepertinya merujuk ke kelakuan, tapi sekarang hampir semua cewe pake hijab dikatain the nuruls jamet dll, yang pertama kali bikin istilah atau yang sering ngatain orang the nuruls sepertinya bakal kecipratan dosa dari sakit hati orang-orang yang punya nama Nurul ya, banyak yang udah speak up mereka sedih dan jadi ga pede.

Nah tuhkan istilah kaya gini-gini emang engga banget sih, terlalu mempermasalahkan hal-hal sepele dan juga malah membuat orang lain kurang percaya diri karena istilah ini. Terlebih buat mereka yang bernama Nurul pasti terkena imbasnya banget. Istilah ini menurut saya pribadi juga sangat-sangat merendahkan kelas sosial tertentu. Perempuan kabupaten yang dianggap lebih rendah dan dipermalukan berdasarkan sosial ekonominya. Dianggap norak dan berpola hidup tak lebih sehat dari masyarakat perkotaan. secara tidak langsung hal ini mendefinikasikan perempuan ‘baik’ yang bergaya modern, anggun, bergaya hidup sehat dan lainnya. Sementara, perempuan ‘buruk’ adalah mereka yang bergaya dengan istilah ‘The Nuruls’ ini.

Tren ‘The Nuruls’ ini ternyata sangat menghebohkan media sosial beberapa waktu lalu,  kemunculan istilah unik ini cepat sekali merambat dan ramai digunakan, ada beberapa orang yang kurang setuju dengan istilah ini. Namun, ada juga sebagaian orang justru bangga menunjukkan penampilan dan gaya hidup ‘The Nuruls’ tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya unggahan gambar atau video Tiktok dan masih banyaknya perempuan yang menggunakan style tersebut untuk melakukan kebiasaan mereka. Jadi istilah ini tidak terlalu berpengaruh untuk mereka yang percaya diri atas apa yang ia kenakan dan ia lakukan, selagi nyaman dan tidak merugikan orang lain kenapa tidak.

Diperkembangan era digital yang mulai meluas ini kita sebagai generasi muda harus pandai-pandai dalam memilah apa yang akan kita unggah di media sosial, pasalnya banyak sekali generasi muda yang sering menggunakan istilah tak pantas untuk mengomentari sesuatu. Padahal semua orang memiliki hak individu yang sama, kalangan sosial atas, menengah maupun bawah juga berhak untuk mengekspresikan apa yang mereka suka, selagi tidak merugikan orang lain kita tidak perlu terlalu mempermasalahkan apa yang menjadi kebahagiaan mereka.

Nah itu dia penjelasan mengenai Tren ‘The Nuruls’ yang sempat menghebohkan dunia sosial media. Semoga informasi diatas bisa menjadi penjelasan buat kalian yang masih kepo tentang apa itu Tren ‘The Nuruls’.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun