Mohon tunggu...
Gelsi Nadira Falisha
Gelsi Nadira Falisha Mohon Tunggu... Dosen - pelajar

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

SMKN 1 Jakarta Kembali untuk Menghidupkan Semangat Pramuka

22 Oktober 2024   20:30 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:35 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMK Negeri 1 Jakarta kembali menghidupkan api untuk mengembalikan semangat juang dalam kepramukaan, prestasi gemilang yang didapat adalah menjadi juara umum dalam ajang lomba kreativitas tingkat penegak jakarta pusat 2024, peserta kegiatan ini adalah seluruh sangga dari jakarta, dengan tujuan menggali potensi kepramukaan, kreativitas, dan meningkatkan semangat juang yang tinggi. dalam perlombaan yang sangat ketat ini, mereka berhasil mengharumkan nama sekolah mereka di berbagai mata lomba seperti, pioneering, seni pertunjukan, inovasi teknologi dan masih banyak lagi. 

Di dalam rapat kerja Komisi X DPR pada Rabu (3/4), Nadiem menegaskan pramuka tidak dihapus atau dihilangkan dari sekolah. "Secara prinsip menurut saya satu, mohon sudah tidak lagi dibahas bahwa pramuka itu dihapus atau dihilangkan dari sekolah," kata Nadiem. Pramuka tidak lagi menjadi ekskul wajib, dan dialih fungsikan menjadi ekskul minat bakat, karena Nadiem menginginkan para generasi muda ini untuk lebih mengasah minat dan bakat mereka. penyebab itulah, yang menyebabkan minat dalam ekskul pramuka mulai menurun .

Perlu kita ketahui bahwa, pramuka mulai dihapuskan dari ekstrakurikuler, kenapa? karena peminat dari ekskul ini kian lama kian menurun, tidak hanya itu, bahkan beberapa sekolah mulai menonaktifkan hingga menghapus ekskul ini. Meskipun begitu, jumlah partisipan dari para siswa masih banyak, sehingga pramuka sering berkontribusi untuk membantu mensukseskan berbagai program, salah satunya sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana (STAB) berbasis gugus tugas melalui kwartir nasional. bahkan pramuka turut diacungi jempol pada saat era pandemi, karena mereka selalu memiliki antusias untuk melakukan bakti sosial terhadap warga yang membutuhkan atau terdampak. 

Menurut saya, indonesia perlu mempertahankan ekstrakurikuler ini, karena jikalau ekskul ini tidak ada, dimanakah kita akan belajar kreativitas dan ketangkasan yang progress skill nya berkala, mulai dari siaga (Sekolah Dasar) hingga penegak (Sekolah Menengah Atas), semakin kita berkembang maka tingkat kesulitan itu bertambah, disitulah kita ditempa dan dibina guna menciptakan karakter yang bertanggung jawab, berani dan dapat dipercaya. tidak hanya itu saja, ada kalanya kita harus bertahan hidup di alam bebas, sehingga mau tidak mau otak kita harus bekerja lebih keras guna untuk memikirkan strategi bertahan hidup yang efektif dan jitu. 

Pramuka sendiri memiliki pembelajaran dan penempaan yang baik, awalnya kita akan berpikir 'Ngapain ikut pramuka? bosen in tau organisasinya, ga asik, monoton' karena kebanyakan siswa akan menjawab seperti itu, memang benar. pramuka memang membosankan, jika kau tidak mencoba untuk menikmatinya. mulailah belajar cara berorganisasi dengan berbagai macam aneka karakter yang berbeda, saling tolong-menolong dan peduli satu sama lain, tanpa memandang jabatan dan juga saling bekerja sama dengan semua pihak yang bersangkutan atau kasarnya mencoba menjalin relasi. 

'Monoton' itulah kunci dari gagasan yang kita bahas ini, bagaimana cara kita meningkatkan peminat atau value dari seorang pramuka, agar ekskul ini tidak hilang terbawa arus, berfikir yang kritis dan pola pikir yang cemerlang, perlu adanya untuk mengganti atau menambahkan kegiatan yang sangat menarik dan bisa menggugah semangat pelajar jaman sekarang, 'Jelajah Alam' kegiatan ini adalah salah satu kegiatan dalam pramuka yang menarik, dengan menerapkan banyak skill dan pengetahuan yang membuat pelajar menjadi merasa tertantang untuk melakukan rintangan demi rintangan selanjutnya, meningkatkan rasa kerjasama dan saling bahu membahu atas satu sama lain demi mencapai tujuan yang sama, saling berkorban demi satu sama lain agar terciptanya keharmonisan. disitulah nilai keharmonisan dan kehangatan yang tercipta, api unggun menjadi saksi bisu suka dan duka, lelah letih yang dirasakan bersama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun