Mohon tunggu...
Gelleina Liverani
Gelleina Liverani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka baca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pancasila sebagai Landasan Nasionalisme dan Multikulturalisme: Menyatukan Berbagai Identitas dalam Bingkai NKRI

8 September 2024   22:23 Diperbarui: 9 September 2024   07:37 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendahuluan

Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Republik Indonesia, memegang peranan vital dalam menyatukan berbagai identitas di negara yang sangat heterogen ini. Sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara, Pancasila tidak hanya menjadi fondasi nasionalisme tetapi juga mendukung prinsip multikulturalisme yang menjadi ciri khas negara ini. Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila berfungsi sebagai pengikat yang mengharmonisasikan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila, Indonesia berupaya menjaga kesatuan bangsa sambil merayakan keberagaman yang ada. Artikel ini akan membahas bagaimana Pancasila berfungsi sebagai landasan nasionalisme dan multikulturalisme, serta bagaimana nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam bingkai NKRI.

Pembahasan

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia berfungsi sebagai landasan nasionalisme yang mendalam. Dalam konteks ini, nasionalisme tidak hanya berarti rasa cinta terhadap tanah air, tetapi juga mencakup kesadaran akan identitas kolektif yang terbangun dari berbagai latar belakang budaya, suku, dan agama. Pancasila memuat nilai-nilai yang mendorong persatuan dan kesatuan, seperti pada sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," yang mengajarkan toleransi dan penghormatan terhadap berbagai keyakinan. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," menekankan pentingnya kemanusiaan dan keadilan sebagai landasan hubungan sosial dalam masyarakat yang majemuk (Suwarni & Atasoge, 2021).

Pendidikan Pancasila, sebagai bagian dari kurikulum nasional, memainkan peran penting dalam membangun nasionalisme. Pendidikan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, sehingga generasi muda memiliki kesadaran yang kuat tentang pentingnya persatuan dan integrasi. Penerapan nilai-nilai ini dalam pendidikan diharapkan dapat memperkuat rasa kebanggaan dan keterhubungan antara warga negara, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda (Sukmawati et al., 2024).

Di sisi lain, Pancasila juga berfungsi sebagai landasan multikulturalisme di Indonesia. Konsep Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua," adalah refleksi dari sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia." Prinsip ini menegaskan bahwa keberagaman budaya dan agama di Indonesia bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang harus dirayakan dan dikelola dengan baik (Hasan et al., 2024).

Implementasi multikulturalisme melalui Pancasila dapat dilihat dalam berbagai kebijakan dan praktik sosial. Misalnya, dalam upaya menangani isu radikalisme, Pancasila menyediakan kerangka etis untuk menjaga kerukunan antar kelompok dengan menekankan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati. Selain itu, Pancasila mendukung keberagaman dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam budaya, pendidikan, dan politik, dengan mengakomodasi perbedaan tanpa mengabaikan prinsip persatuan (Al-Farisi, 2020).

Meskipun Pancasila berfungsi sebagai dasar yang solid untuk nasionalisme dan multikulturalisme, implementasinya menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah adanya radikalisasi dan polarisasi dalam masyarakat yang dapat mengancam integrasi nasional. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk secara aktif menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan memastikan bahwa prinsip Bhinneka Tunggal Ika dihidupkan secara nyata (Dinarti et al., 2021).

Di sisi lain, peluang untuk memperkuat nasionalisme dan multikulturalisme melalui Pancasila sangat besar. Dengan mengedukasi generasi muda tentang nilai-nilai Pancasila dan mempromosikan keragaman sebagai kekuatan, Indonesia dapat memperkuat kesatuan bangsa dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif (Rohana et al., 2024).

Penutup

Pancasila sebagai landasan nasionalisme dan multikulturalisme memainkan peran sentral dalam menyatukan berbagai identitas di Indonesia dalam bingkai NKRI. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, kebijakan publik, dan kehidupan sosial, Indonesia dapat menjaga persatuan di tengah-tengah keberagaman. Tantangan yang ada harus dihadapi dengan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip Pancasila, sementara peluang untuk memperkuat kesatuan bangsa dan merayakan keberagaman harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan demikian, Pancasila akan terus berfungsi sebagai fondasi yang kokoh untuk menjaga integrasi dan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun