Mohon tunggu...
Gelis Tri Astika
Gelis Tri Astika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam 2C, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sasaran Dakwah, dari Muslim kepada Mukmin

10 Juni 2024   21:56 Diperbarui: 24 Juni 2024   13:50 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Syamsul Yakin dan Gelis Tri Astika

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sasaran dakwah selanjutnya adalah mengajak kaum muslim untuk menjadi mukmin, yaitu orang yang sepenuhnya beriman kepada Allah, malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab-Nya, dan seterusnya. Dakwah harus membawa perubahan positif dari sekedar muslim (menyerahkan diri) menjadi mukmin (penuh keimanan).


Muslim dimaknai sebagai orang yang menyerahkan diri kepada Allah, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah 2:128. Sedangkan mukmin menurut Al-Quran adalah mereka yang hatinya bergetar saat nama Allah disebut, imannya bertambah ketika mendengar ayat-ayat-Nya, dan hanya bertawakal kepada Allah (QS. Al-Anfal 8:2).  

Namun mukmin sejati tidak hanya bergetar hati dan bertambah iman, tetapi juga melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki dari Allah. Mereka akan memperoleh derajat tinggi di sisi Allah, ampunan, dan nikmat yang mulia (QS. Al-Anfal 8:3-4).

Jadi, berdakwah kepada muslim adalah mengajaknya melaksanakan shalat, membayar zakat, menunaikan puasa Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika mampu. Inilah transformasi dari sekedar muslim menjadi mukmin. Ini merupakan tugas para da'i transformatif.  

Lebih lanjut, Nabi menandai ciri orang beriman: berkata baik atau diam, mencintai saudara seiman seperti mencintai diri sendiri, dan memuliakan tamu (riwayat Bukhari & Muslim).

Akan tetapi, iman bukan sekedar ucapan lisan. Allah berfirman bahwa manusia tidak akan dibiarkan hanya dengan mengatakan "Kami telah beriman" tanpa diuji (QS. Al-Ankabut 29:2). Seorang mukmin yang lulus ujian iman akan menjadi muhsin, yaitu muslim yang teguh imannya dan senantiasa berbuat baik lahir dan batin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun