Oleh : Syamsul Yakin dan Gelis Tri Astika
Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Metode merupakan cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dalam konteks dakwah, metode dakwah adalah memilih cara yang tepat dalam berdakwah sesuai dengan strategi dan pendekatan dakwah yang digunakan. Secara berurutan, pendekatan dakwah yang digunakan oleh seorang dai akan dirinci menjadi strategi dakwah, dan strategi dakwah tersebut kemudian dirinci lagi menjadi metode dakwah.
Al-Quran menyebutkan tiga metode dakwah, yaitu: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. Al-Nahl/16: 125). Metode pertama adalah bilhikmah atau dengan hikmah, yang berarti menggunakan argumentasi yang pasti atau bukti yang akurat. Orang yang memiliki hikmah disebutkan dalam Al-Quran sebagai orang yang dianugerahi karunia yang banyak.
Metode kedua adalah memberi pelajaran yang baik, yang diartikan sebagai bukti-bukti yang meyakinkan atau semua yang dapat dijadikan pelajaran yang terkandung dalam Al-Quran dan hadits Nabi.
Metode ketiga adalah berdiskusi atau berdebat dengan cara yang baik, yaitu dengan lemah lembut, bijaksana, dan menggunakan dalil yang rasional dan sistematis. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa manusia terbagi menjadi tiga golongan: yang memiliki akal sehat, yang memiliki nalar bersih namun belum sempurna, dan yang hanya suka berdebat tanpa memiliki ilmu.
Jadi, metode dakwah adalah cara yang dipilih seorang dai dalam berdakwah, yaitu dengan hikmah, memberi pelajaran yang baik, dan berdiskusi dengan lemah lembut dan penuh tenggang rasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H