Mohon tunggu...
Junius Fernando Saragih
Junius Fernando Saragih Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pencari makna dalam setiap hal yang akan dilakukannya. Sangat ingin menjadi penulis dan bermakna bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Menstabilkan Pemerintahan"

17 Oktober 2014   18:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:40 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimanapun stabilitas pemerintahan akan sangat besar pengaruhnya terhadap gerak roda pemerintahan untuk menggapai cita-cita dan harapan bangsa ini ke depan. Bangsa ini sudah menentukan siapa yang pantas untuk menjadi penggerak roda pemerintahan lewat pilpres yang belum lama ini kita lalui.

Sehingga alangkah baiknya memberikan kesempatan bagi penggerak pemerintahan ini untuk menyalakan mesinnya dan segera melaju dengan gaya khasnya. Singkatnya, penulis berpikir bahwa sungguh tidak elok tatkala kegaduhan mencuat sebelum segala sesuatunya dimulai.

Bicara soal kegaduhan memang mengundang banyak persepsi. Barangkali ada yang menganggap bahwa dalam dunia politik, kegaduhan yang saya angkat ini adalah pilihan kata yang kurang tepat. Lumrah saja bila ada yang beranggapan pertarungan-pertarungan di parlemen adalah sebuah bentuk check and balances. Bahkan ada yang bilang bahwa itu adalah pilihan politik yang tepat. Beberapa partai yang berseberangan dengan partai pendukung pemerintah sedang mengukuhkan dirinya sebagai partai-partai oposisi. Dengan begini mereka akan mengawasi terus jalannya pemerintahan.

Saya sempat bergeming, namun saya lanjutkan dengan berpikir, "apa benar yang mereka katakan?". Dalam benak saya mempertanyakan sikap oposisi yang mulai ditunjukkan pada saat pemerintahan belum benar-benar dimulai oleh presiden baru kita. Lantas, apa yang dipertentangkan oleh mereka? Toh belum ada kebijakan yang dijalankan.

Apakah mereka masih mempermasalahkan visi misi sang presiden terpilih? Bila itu yang dipermasalahkan, saya rasa sedang terjadi sesat pikir. Bagaimanapun visi misi tersebutlah yang sudah dipilih oleh rakyat. Mari biarkan mereka menjalankannya terlebih dahulu.

Sinyalemen bahwa sedang terjadi adu kuat antar dua koalisi sangat kentara. Mengapa saya katakan demikian? Sinyalemen ini dapat dilihat dari gerakan yang dilakukan pada saat pemerintahan baru belum benar-benar dimulai. Andaikan ini dilakukan di masa-masa pemerintahan baru yang telah berjalan, barangkali saya akan menganggap ini sebagai bentuk pengawasan yang nyata.

Inilah yang membuat saya khawatir bahwa akan ada kegaduhan yang lebih dari sekedar bertarung tentang pilkada langsung dan tidak langsung atau soal pemilihan ketua lembaga DPR dan MPR. Kegaduhan alias ketidakstabilan pemerintahan itu sungguh menakutkan. Kita kerap lupa dengan penguatan ekonomi dan pengentasan masalah sosial serta hukum hanya karena kegaduhan dalam politik. Saya masih menyimpulkan bahwa negara ini masih sulit maju bila kita belum mampu membereskan masalah perpolitikan negara kita.

Ini sebabnya stabilitas pemerintahan yang teramat penting ini harus mendapat perhatian yang serius. Penting bagi Jokowi untuk membangun komunikasi dengan setiap partai politik karena mereka punya kekuatan yang strategis dalam perjalanan pemerintahan.

Tentu saja kita tidak menginginkan komunikasi ini berujung pada politik transaksional. Bagaimanapun politik transaksional hanya akan membuka peluang bagi para penjarah-penjarah yang telinganya disumpal kala rakyat berteriak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun