Mohon tunggu...
Gelar S. Ramdhani
Gelar S. Ramdhani Mohon Tunggu... Penulis -

Mari berkunjung ke website pribadi saya www.gelarsramdhani.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

HL Gak HL yang Penting Nulis Bung!

6 Januari 2012   05:44 Diperbarui: 16 Agustus 2018   10:34 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Oleh: Gelar S. Ramdhani

Saya masih ingat tulisan HL pertama saya yaituOmong Kosong: Masuk Sekolah Kedokteran, Masa Depan Dijamin Mapanbetapa senangnya saya waktu itu, yang notabene masih baru di Kompasiana dan boleh dikatakan masih amatiran di dunia tulis menulis tapi sudah mendaji HL di Kompasiana, bahkan di kampus boleh dibilang saya menjadi trading topic istilah anak mudanya lantaran tulisan saya masuk Kompasiana. Boleh dibilang semenjak itu saya menjadi semakin termotivasi untuk terus menulis, menulis, dan menulis! Apapun yang ada dalam pikiran saya, terus saya kembangkan, dan saya coba tuangkan dalam bentuk tulisan.

Saya yakin pengalaman yang saya alami pasti dirasakan pula oleh beberapa kawan-kawan kompasianer lainnya, HL memang sangat mempunyai pengaruh besar dalam memacu semangat menulis kompasianer, maka tak heran jika saya banyak temukan catatam-catatan di kompasianer yang berisikan hujatan, caci maki, dan lain sebagainya kepada admin lantaran merasa tulisannya tak kunjung HL. Kalau boleh jujur saya juga merasa demikian, kenapa ada tulisan lain yang boleh dikatakan lebih berkualitas tulisan saya, tapi yang HL tulisan orang lain?

Pada suatu kesempatan, tepatnya pada acara Kompasiana Blogshop yang digelar di Bandung bulan Desember lalu, juru kunci Kompasiana yaitu Mbah Isjet menyadari kalau admin dalam memilah-milah tulisan ada faktor subyektifitasnya alias tidak 100% obyektif, akan tetapi subyektif disini bukan berarti 100% pilih kasih melainkan menyesuaikan dengan ciri khas dari kompasiana, karena setiap media pasti punya ciri khas atau arah geraknya masing-masing. Terlepas ada subyektifitas politik/kepentingan atau tidak, seperti halnya media-media miliki elite politik saat ini, intinya pemilihan tulisan HL atau tidak juga dilakukan oleh manusia, yang namanya manusia saya maklumi kalau sedikit subyektif, karena penilian tulisan bagi saya ibarat menilai makanan, jadi lidahlah yang menentukan, dan lidah setiap orang itu berbeda-beda, kurang lebihnya itu yang saya tangkap.

Beranjak dari situ saya berkesimpulan, kalau kita menulis di kompasiana dengan tujuan HL maka kita harus pandai-pandai membaca selera admin, baik itu dengan cara memperhatikan HL sebelumnya dan lain sebagainya. Tapi bagi saya pribadi saat ini tujuan utama menulis bukan untuk mengejar HL akan tetapi sesuai filosifi buku atau tulisan adalah "jendela dunia" maka kita dalam menulis harus berprinsip bahwa tulisan yang kita buat harus seperti jendela yang mampu membukakan pemikiran yang membaca tulisan kitam tentunya membuka pikiran yang positif dan inspiratif.

Tak ada salahnya memang kalau menulis dengan motivasi supaya HL, yang penting mengejar HL bukan menjaditujuan utama, karena saya takutkan jika seorang penulis ia menulis dengan menjegar HL maka pemikirannya kurang begitu jernih, karena kualitas tulisan yang ia tulis biasanya untuk merebut hati admin semata (dan itupun belum tentu mampu merebut hati admin) bukan untuk memberikan hal-hal informatif dan inspiratif bagi masyarakat luas.

Apabila kita menulis dengan baik, tulisan-tulisan kita berkualitas, informatif, edukatif, dan inspiratif maka yang namanya HL tak perlu dikejar-kejar, justru admin sendiri yang akan mengejar kita supaya menulis, menulis, dan menulis lagi. Sekali lagi prinsip kita menulis adalah mencerahkan dan mencerdaskan!

-------------------------------------------

Apabila anda ingin bersilaturahmi dengan penulis, silahkan bisa melalui:

-------------------------------------------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun