Duniamu tertatih dibawah bayang awan dan terik matahari..
Duniaku terselip diantara gugusan bintang dan gelap malam..
Duniamu menjelma dalam sebuah keretorisan dan analogi sistemik terpadu..
Duniaku mengalun santai dalam hembus angin utara yang membawa kebebasan metateori..
Sejenak lekas euforia klise kemerdekaan persepsi mereduksi humanitas..
Secepat itu pula kerangka subversifmu tak terelakkan dan lalu terkais dalam tiap keluhmu..
Tawa kecil tak menutup goresan kemelut beserta kemuraman yang berlalu-lalang..
Dihempaskan anganmu yang berlalu seiring berlarik-larik narasi kacau yang kau benarkan..
Satu kotak es pengetahuan yang aku bawa kian terasa percuma..
Yang aku tahu aku hanya dapat merapikan bingkaimu yang berserakan..
Duniamu..
Duniaku..
...
Masih ada sebuah kata yang tertinggal..
*inspirasi dari the trees and the wild - kata...*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H