Mohon tunggu...
cahyo ahdiyatman
cahyo ahdiyatman Mohon Tunggu... -

sosok abstrak dalam pencarian garis batas fana dengan bekal percikan cahaya ilmu ikhlas...ya cahaya...sama seperti esensi namaku sendiri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kami berterima kasih untuk terbakar disini..

16 Mei 2010   17:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu jelas terbayang perjalanan agung menuju altar kebebasan abadi..
Dimana segala materi dan interpretasi tak dapat menghalangi..
Yang mana sosokmu begitu jelas beranomali..

Terjerat..
Dan terkunci rapat..

Apriori bisumu pada estetika..
Omong kosongmu pada neraka..
Tak tahukah bila logikamu juga sama buruknya..

Berkepal tanganmu mengudara..
Berharap langitmu memalingkan wajahnya padamu..
Desis-desis racau mengadiksi kronis akalmu melebihi ekstasi..

Aku hanya ingin tertawa..
Menertawakan tanah tumpah darahmu..
Dan bersedih pada tanah tumpah darahku..
Dan pada darah-darah yang terpaksa kau jarah itu..

Atas nama ideologi..
Atas nama otoritas hakiki..
Atas nama semesta dunia..

Kalian semua tentu berbahagia disana..
Karena aku cukup mengerti desahmu yang lantang..

"Kami berterima kasih untuk terbakar disini.."

*terinspirasi dari fenomena ironis bom bunuh diri..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun