Mohon tunggu...
cahyo ahdiyatman
cahyo ahdiyatman Mohon Tunggu... -

sosok abstrak dalam pencarian garis batas fana dengan bekal percikan cahaya ilmu ikhlas...ya cahaya...sama seperti esensi namaku sendiri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Parasit Melankolia

19 April 2010   23:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Parasit melankolia..

Membentur kaki langit kebodohan Bias realita ada maunya Menghamba pada jeruji tiran dari jiran

Parasit melankolia..

Menyahdu dalam episode hatiku-hatimu Pola ritmis berepitisi mistis Menggeliat parau untuk derau dalam galau

Parasit melankolia..

Menempel dan mengerak tak terhitung jumlahnya pada tepian batu sungai Sungainya deras,airnya keruh meluap,menghanyutkan segala yang ada dalam arusnya

Stagnansi? Konspirasi? Komodifikasi?

Berpikirlah lebih bijak..karena aku..

Parasit Melankolia..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun