JAKARTA-GEMPOL, Salah satu pendapatan daerah Sabang adalah melalui pariwisata. Kota Sabang terkenal sebagai destinasi wisata Indonesia dan internasional. Disinilah batas penentuan wilayah paling barat Indonesia.
Walaupun Sabang terkenal dengan titik nol Indonesia karena terdapat tugu Kilometer Nol, ujung Indonesia. Akan tetapi Sabang sebagai tujuan wisata ternyata banyak terdapat anjing-anjing liar yang berkeliaran di jalanan.
Pemerintah kota Sabang pernah melarang tidak boleh memelihara dan melepas hewan seperti sapi dan kambing di dalam kota Sabang. Akan tetapi dari hasil penelusuran di lapangan masih banyak sapi dan kambing berkeliaran di kawasan Sabang Fair.
Masalah anjing liar juga harus dilarang, tidak boleh memelihara dan melepas anjing di kawasan kota Sabang. Ini merusak pemandangan sebagai kota wisata Sabang dan membuat kotor serta kegaduhan. Anjing-anjing liar ini segera mungkin diracun dan bagi yang hobi menembak bisa menembak anjing-anjing liar yang berkeliaran di jalanan kota Sabang.
Dahulu anjing-anjing liar tersebut pernah diracun tetapi sekarang muncul lagi wabah anjing liar. Ada juga anjing liar yang kebal racun karena sudah diracun tetapi masih hidup.
Dalam pengamatan beberapa bulan terakhir ternyata anjing-anjing liar ini banyak terdapat di kawasan: jalan perdagangan (depan KONI), Pasiran, belakang Direktorat Narkoba Sabang, Pelabuhan, Sabang Fair, arah Sabang Hill, Pertamina, Pantai Kasih, RSU Sabang, Taman Ria, jalan Diponegoro, Lapangan Play Ground, Kompleks Perumahan Sabang Maskapai, Tapak Gajah, Merbabu, Ie Meule dan Cot Bau.
Kawasan di dalam kota Sabang yaitu di Kota Atas, Kota Bawah Barat, Kota Bawah Timur, Ie meule, Cot Bau, harus benar-benar steril dari semua anjing, baik anjing liar maupun anjing yang dipelihara.
Di kawasan Perumahan Sabang Maskapai ada juga sipil TNI AL non muslim yang memelihara anjing dan sangat liar, mengonggong dan mengejar siapa saja yang lewat. Pernah ada orang yang terjatuh dari kenderaannya. Ini tidak boleh dibiarkan, harus dilarang keras tidak boleh memelihara anjing didalam komplek perumahan.
Kalau malam hari berisik sekali, kotoran berceceran di jalanan, sampah diacak-acak, masuk halaman orang, bawa lari sandal orang dan ini membuat najis. Biasanya anjing-anjing liar dari kawasan lapangan Play Ground, Taman Ria di malam hari reuni kumpul bersama di ujung jalan Cempaka, mengonggong, berantem sangat berisik sekali.
Apalagi ada rumah kosong milik TNI AL yang tidak terurus lagi menjadi sarang anjing liar, tumbuhan liar tumbuh di sekeliling rumah kosong tersebut menjadi sarang nyamuk dan sarang anjing liar, ini harus diatasi dan diracun segera.
Surat protes kepada DanLanal Sabang telah terkirim per tanggal 31 Januari 2014, isinya tentang: Di kawasan perumahan TNI AL jalan Cempaka/Raden Saleh, banyak anjing liar, tolong diracun (malam hari). Rumah kosong, kotor, tumbuhan harus dibersihkan, rumah dikunci, banyak anjing liar.