Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Perdagangan Furnitur Ditargetkan Sebesar US$ 2 Miliar

18 Oktober 2012   10:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

JAKARTA-GEMPOL, Salah satu produk unggulan Bangsa Indonesia yang tahan banting walaupun di hantam krisis Moneter tahun 1998 adalah para pelaku Industri kecil UKM. Pemerintah harus membantu mereka atas segala kesulitan yang terjadi di lapangan.

Data perdagangan menunjukan bahwa dengan nilai Ekspor sebesar  US$1 Milyar maka menyerap 1,2 Juta orang lapangan kerja, jelas hal ini memberdayakan ekonomi rakyat kecil.

Sudah sepantasnyalah pemerintah lebih melirik sektor UKM sebagai produk unggulan. Apalagi China sedang gencar-gencarnya melakukan terobosan ekspor ke manca negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Paris, Italia dan Indonesia.

Baru-baru ini pengusaha China mulai melirik daerah Cirebon dan akan membuka pabrik Industri mebel. Yang penting mereka mempekerjakan rakyat Indonesia dan memakai bahan baku dari daerah setempat.

Sebenarnya bila kita pikir ulang mutu produk furnitur Indonesia tidak kalah bersaing dengan bangsa luar. Mereka lebih senang menggunakan rotan asal Indonesia. Bangsa China sekarang sedang pusing keliling karena ada larangan penyeludupan rotan asal Indonesia.

Angka perdagangan menunjukan bahwa makin hari makin tinggi saja minat bangsa Asing terhadap furnitur Indonesia, angka US$ 2 Miliar bisa tercapai karena kualitas dan kreativitas desain produknya yang mampu mengikuti dinamika konsumen.

Perdagangan furnitur harus  menciptakan tren dan memenuhi standar Internasional baik dari aspek sosial maupun lingkungan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun