JAKARTA-GEMPOL, Tuna netra Aceh akhirnya bisa bergembira bersama saudara-saudara muslim yang lain karena sudah dapat membaca Alquran versi Braille. Walaupun ada juga Alquran Braille akan tetapi kali ini agak berbeda. Alquran Braille yang diserahkan bagi kalangan tuna netra Aceh adalah berbentuk Alquran Braille Digital.
Penggagas program ini adalah Syekh Ali Jaber Imam Masjidil Haram Saudi Arabia yang khusus datang ke kota Banda Aceh. Acara ini berbarengan dengan maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1436 H di kota Banda Aceh yang dilaksanakan pada hari kamis, 26 Februari 2015.
Syekh Ali Jaber banyak mengisahkan perjalanan dan perjuangan Nabi Muhammad dalam menyampaikan dakwahnya menyebarkan Islam. Ada banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi, hingga mengorbankan harta benda dan juga nyawanya sekalipun selalu terancam.
Kegiatan Maulid ini dipusatkan di Balai Kota Banda Aceh. Demikian juga ribuan masyarakat ikut datang memeriahkan hari besar Nabi Muhammad.Terlihat bahwa ada 200 tuna netra di Banda Aceh dan Aceh Besar menerima Alquran braille digital yang diserahkan oleh Syeikh Ali Jaber dan Imam Besar Masjidil Haram Syeikh Adil Alkalbani. Penyerahan secara simbolis ini dilakukan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H.
Syeikh Ali Jaber dalam sambutannya, mengatakan Banda Aceh merupakan kota terbanyak se-Indonesia yang menerima Alquran Braille Digital dari pihaknya. Sebenarnya ini perjuangan dari Imam Besar Masjidil Haram, beliau mengiklaskan gaji satu tahun beliau kurang lebih 300 juta untuk program Alquran Braille Digital ini.
Saat ini di Aceh ada 870 orang tuna netra, dan alhamdulillah sudah kita serahkan secara simbolis sebanyak 200 Alquran Braille Digital atas nama imam besar Masjidil Haram, dan keluarga kami. Insya Allah selebihnya akan disampaikan ke masing-masing orang.
Alquran Braille Digital ini semoga dapat mencerdaskan tuna netra untuk dapat memahami dan membaca Alquran. Dimana Alquran Braille Digital ini seharga Rp 1.250.000 ini dibagikan secara simbolis kepada 20 tuna netra saja.
Sedangkan sisanya dibagikan setelah acara peringatan maulid selesai sesuai dengan data penerima yang telah dicatat sebelumnya oleh tim dari Pemerintah Kota Banda Aceh. Kegiatan ini merupakan wujud kerjasama Pemko dengan Yayasan Ali Jaber Indonesia.
Harapan utama Syeh Ali Jaber tentang pemberian Alquran Braille Digital ingin memberdayakan para tuna netra dan mendorong mereka lebih berkontribusi dalam kehidupan mereka.
Agar nanti muncul Muazzin, Qari, bahkan Imam shalat. Nabi Muhammad SAW juga pernah mempunyai muazzin dari tuna netra.
Para tuna netra ini juga sangat senang saat diberi Alquran Braille Digital secara simbolis dan dapat bersalaman langsung dengan Syekh Ali Syekh Ali Jaber Imam Masjidil Haram Saudi Arabia. Mereka juga dapat bantuan kain sarung dan uang transport.