Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aksi Renungan Tsunami Aceh

16 Januari 2015   23:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

JAKARTA-GEMPOL, Tidak terasa bila waktu cepat sekali berlalu. Sekarang kita telah memasuki kurun waktu 10 tahun tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2014. Semua acara telah dilaksanakan oleh semua orang, baik ditingkat lokal/daerah/nasional maupun internasional.

Hanya saja peringatan 10 tahun tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2014 yang lalu kurang bergaung acaranya. Seharusnya negara Indonesia dengan jumlah korban jiwa yang terbanyak mampu menyuguhkan acara ini dengan baik dan menyihir dunia internasional. Akan tetapi gaungnya lebih besar dilakukan oleh negara Thailand dan diliput oleh jurnalis dari seluruh dunia. Perhatian dunia terfokus ke negara "Gajah Putih" Thailand.

Aceh dan Indonesia kurang menarik magnet dunia, kegiatan besar peringatan 10 tahun tsunami Aceh rasanya kurang dimanfaatkan dengan baik. Tidak ada Ronaldo yang datang ke Aceh. Presiden/Perdana Menteri negara-negara sahabat tidak ada yang datang. Panitia acara peringatan 10 tahun tsunami Aceh juga kurang profesional dalam bekerja.

Pusat acara peringatan 10 tahun tsunami Aceh di lapangan Blang Padang mirip kubangan kerbau, becek sekali kurang pembenahan. Kalangan NGO asing juga marah kepada pemerintah karena tidak adanya penghargaan khusus yang diberikan kepada Mereka.

Hanya penghargaan oleh pemerintah diberikan kepada perwakilan negara-negara donor yang datang untuk menghadiri peringatan 10 tahun tsunami Aceh.

Sudahlah semua telah terjadi. Baiknya Kita merenung atas kejadian gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh dan sekitarnya pada hari Minggu, 26 Desember 2004 yang lalu.

Renungan Tsunami
1. Aksi 21 Hari Tanpa Makan Nasi: Program uji coba perdana yaitu “Program Hidup 21 Hari Tanpa Makan Nasi” pada 31 Maret 2012 dini hari jam 00:00 WIB sampai 20 April 2012 jam 23:59 WIB.
2. Aksi 21 Hari Tanpa Makan Nasi: Program Hidup 21 Hari Tanpa Makan Nasi” mulai tanggal 27 Desember 2012 dini hari jam 00:00 WIB atau peringatan sehari pasca Tsunami melanda ACEH 26 Desember 2004, sampai dengan tanggal 16 Januari 2013 jam 23:59 WIB.
3. Aksi 100 Hari Tanpa Makan Nasi: Program Hidup 100 Hari Tanpa Makan Nasi” mulai hari Sabtu, 16 Maret 2013, dini hari jam 00:00 WIB, hingga hari Minggu, 23 Juni 2013 jam 23:59 WIB.
4. Aksi 100 Hari Tanpa Makan Nasi: Program Kedua “Hidup 100 Hari Tanpa Makan Nasi” terhitung mulai hari Rabu, 1 Januari 2014, dini hari jam 00:00 WIB, hingga hari Kamis, 10 April 2014, jam 23:59 WIB.
5. Aksi 1 Tahun Tanpa Makan Nasi : Program gila-gilaan “Hidup 1 Tahun Tanpa Makan Nasi” pada tanggal 1 Januari 2014 dini hari jam 00:00 WIB hingga berakhir program pada tanggal 31 Desember 2014 jam 23:59 WIB.

Akhirnya semua tantangan yang berat dan melelahkan itu untuk merenung aksi terkait peristiwa gempa bumi dan tsunami Aceh 2004 dapat kuat saya jalani. Semua aksi Program 21 Hari Tidak Makan Nasi, Program 100 Hari Tidak Makan Nasi, dan Program 1 Tahun Tidak Makan Nasi, tidak ada apa-apanya dengan penderitaan semua orang yang mengalaminya secara  langsung akibat gempa dan tsunami aceh yang paling hebat di abad ke-21 ini.

Hanya puji syukur dan terima kasih yang banyak kepada Allah SWT patut Kita ucapkan atas kebesaran Ilahi Rabbi karena diriku masih sehat bugar dan masih hidup sampai saat ini,  walaupun telah menempuh ujian hidup yang berat di dunia fana ini.

Untuk semua korban gempa bumi dan tsunami Aceh 2004 semoga Allah memberi tempat yang layak disisi-Nya sesuai dengan amal perbuatan mereka masing-masing...Alfatihah...7X...Amin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun