JAKARTA-GEMPOL, Mesjid adalah tempat utama untuk menjalankan ibadah bagi umat Islam. Dimana mesjid juga sebagai sarana pendidikan, menuntut ilmu, penyebaran dakwah, pengajian.
Mesjid yang baik tentu saja dilihat dari banyaknya jamaah yang shalat berjamaah, baik shalat jamaah lima waktu dan shalat Jumat. Mesjid dapat dikatakan makmur bila jamaah shalat Subuhnya sudah ramai seperti shalat Jumat. Disamping juga digunakan khusus bagi shalat Tarawih di bulan Ramadhan serta shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
Akan tetapi tidak semua orang yang datang untuk shalat di mesjid/mushala bermaksud baik. Ada juga yang nakal dan berbuat jahat. Sandal-sandal dan sepatu jamaah sering hilang. Mereka jamaah ini datang memakai sepatu/sandal jelek kemudian pulang dengan memakai sandal/sepatu yang baru.
Kalau hal seperti ini adalah umum terjadi dimana-mana saja diseluruh Indonesia. Ada hal yang jahat lagi yaitu jamaah yang bertindak seperti maling. Dari beberapa mesjid terlihat ada maling yang suka sekali mencuri tas jamaah lainnya.
Seperti di mesjid Al Bina di kawasan Senayan Jakarta Pusat. Disini umumnya berkeliaran sindikat maling tas. Mereka pura-pura shalat dan menaruh tas mereka disisi kiri/kanan paling ujung jamaah. Sedangkan jamaah lainnya disuruh taruh tas disamping dia.
Kemudian maling itu menyuruh jamaah tadi untuk berdiri ke depan atau disuruh berdiri agak jauh dari tas yang ditaruh disisi kiri/kanan mesjid.
Ketika shalat sudah di mulai, biasanya waktu rukuk/sujud tiba-tiba saja sindikat maling tas ini mengambil tas dia dan tas jamaah lainnya serta langsung keluar mesjid. Selesai shalat tinggalah jamaah -jamaah yang kehilangan tasnya.
Sindikat maling kendaraan roda dua dan roda empat sering sekali menimpa jammah di mesjid-mesjid besar/kecil di Jakarta seperti di mesjid Istiqlal Jakarta Pusat. Hampir tiap hari dan khususnya hari Jumat ada saja jamaah yang kehilangan kendaraannya.
Kalau HP dan dompet umumnya sering hilang saat selesai shalat Jumat/ada pengajian khusus serta kegiatan di hari-hari besar agama Islam.
Di bulan Ramadhan sering sekali jamaah yang iktikaf kehilangan HP dan tasnya. Sering juga di tempat penitipan tas ada petugas yang nakal membuka tas jamaah lainnya.
Ada juga mesjid dimana mereka pura-pura shalat berjamaah dan menaruh tasnya di sisi kiri atau kanan jamaah. Bila ada jamaah yang telad/masbuk maka selesai shalat langsung tas-tas jamaah ini diambil oleh sindikat tas.