JAKARTA-GEMPOL,Beberapa waktu yang lalu orang kuat dari negara Singapore yaitu mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew telah meninggal dunia.
Beliau menghembuskan nafas yang terakhir pada hari Senin, 23 Maret 2015 di rumah sakit Singapore (Singapore General Hospital) karena radang paru-paru yang akut.
Dalam era penjajahan dunia maka Inggris membangun pelabuhan Singapore sebagai pelabuhan bebas dan Belanda membangun pelabuhan Sabang sebagai pelabuhan bebas.
Pada masa perang dunia kedua pelabuhan bebas sabang sempat ditutup akibat kehancuran fisik terjadinya pengeboman oleh sekutu.
Lee Kuan Yew menjadi seorang Perdana Menteri Singapore sejak tahun1959-1990.Beliau mengelola pelabuhan bebas Singapore yang dalamnya 18 meter sebagai salah satu pelabuhan terbaik didunia.
Pasca kemerdekaan Indonesia maka pelabuhan bebas sabang yang kedalaman lautnya 25 meter dibuka kembali yaitu sejak tahun 1970-1985. Dimana pelabuhan bebas Sabang termasuk pelabuhan alam nomor 4 terbaik di dunia.
Saat jalan-jalan pada tahun 2003 di sebuah toko buku di plaza Indonesia Jakarta maka ada sebuah buku khusus yang menulis tentang mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew.Bila tidak salah judulnya adalah:" The Singapore Story: Memoirs of lee Kuan Yew."
Dalam buku tersebut dituliskan bahwa," Mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew menyuruh Menristek B.J.Habibie agar menutup pelabuhan bebas Sabang dan membuka pelabuhan bebas yang baru di pulau Batam.
Sewaktu era tahun 1980-an terjadinya pemilihan kepala daerah untuk Walikota Sabang. Hal ini dilakukan di DPRD (dewan Perwakilan rakyat Daerah) kota Sabang.
Calon Walikota Sabang yaitu Drs.M.Yusuf Walad memperoleh 13 suara dan Drs. M.Nasir memperoleh 7 suara. Kita ketahui bersama bahwa Drs.M.Yusuf Walad adalah adik kandung Gubernur Aceh Prof.Dr.Muzakir Walad (Gubernur Aceh dua periode, 1968-1973 dan 1973-1978).
Hanya beberapa tahun saja Drs.M.Yusuf Walad menjabat sebagai Walikota Sabang. Akhirnya walikota Sabang Drs.M.Yusuf Walad masuk penjara pada tahun 1983.