Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hidup 100 Hari Tanpa Makan Nasi

16 Maret 2013   04:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:42 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

JAKARTA-GEMPOL, Beberapa hari yang lalu pelaksanaan "Program Hidup 21 Hari Tanpa Makan Nasi" telah Saya laksanakan. Akan tetapi kegiatan yang terhitung mulai tanggal 27 Desember 2012, tersebut ada hal-hal yang kurang memuaskan.

Maka untuk itulah kembali Saya (Rachmad Yuliadi Nasir) menjalankan Program kedua yaitu "Program Hidup 100 Hari Tanpa Makan Nasi". Hasil dari riset dan penelitian ini akan saya buat sebuah tulisan untuk buku yang berjudul "Catatan Diary: Hidup 100 Hari Tanpa Makan Nasi".

Program ini Saya jalankan terhitung mulai hari Sabtu, 16 Maret 2013, dini hari jam 00:00 WIB, hingga hari Minggu, 23 Juni 2013 jam 23:59 WIB.

Saat itu selama 21 hari Saya tidak makan nasi untuk mengenang korban Tsunami Aceh yaitu Martunis yang selamat dari gempa Bumi dan Tsunami Aceh 2004,  selama 21 hari Dia tidak makan nasi. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/12/27/hidup-21-hari-tanpa-makan-nasi-520098.html

Selama 21 hari sudah berlalu dan berhasil Rachmad lewati tanpa makan nasi. Rachmad hanya makan apa saja selain nasi seperti kue, roti, gorengan, kacang, snack lainnya, sayur dan lauk-pauk saja serta buah-buahan.

Yang terpenting adalah Rachmad makan apa saja yang bentuk makanannya asal bukan berbentuk nasi. Memang agak berat program ini, ketika mengikuti acara liputan di lapangan seorang Jurnalis Cewek dari MetroTV berkata," Mas... Kamu tidak makan nasi lagi diet ya..."

Selamat menjalankan "Program Hidup 100 Hari Tanpa Makan Nasi". Semoga kuat dan berhasil, jangan lupa setiap hari dibuat drat naskah tulisannya agar tidak lupa sewaktu membuat sebuah buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun