Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang-orang Turki dan Budayanya di Indonesia

5 Desember 2012   05:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:10 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA-GEMPOL, Mari sejenak kita melupakan suasana panas di perbatasan Turki dan Suriah terkait perang perbatasan yang telah menelan beberapa orang di sana. Turki adalah salah satu negara terbesar di dunia yang terletak di dua benua yaitu ASIA dan EROPA dengan mayoritas penduduknya beragama Islam tetapi menganut sistem sekuler. Hal ini di pelopori oleh Kemal Ataturk yang terkenal sebagai Bapak Turki Modern. Di Indonesia banyak orang Turki baik yang bekerja di kedutaan Besar, anak sekolah, mahasiswa hingga para saudagar. Jejak-jejak orang Turki dapat kita lihat di BITAY, Banda Aceh. Disana terdapat makam Teungku Di Bitay, ulama besar asal Palestina kesultanan Turki Usmani pada abad ke-16. Beliau bernama Muthalib Ghazi bin Mustafa Ghazi, juga terdapat mesjid Turki dan sebuah museum. Kita juga dapat menyaksikan budaya Turki di Indonesia seperti yang ada pada JiFFest dan Festival Film Eropa. Mereka akhirnya membuat Festival Film Turki untuk yang pertama. Turkish Film Festival 2010 digelar tanggal 8-9 Mai 2010 di Blitz Grand Indonesia. Perfilman Turki selama dua dekade ini mengalami kemajuan pesat. Bahkan sudah mencoba menyamai langkah kaki perfilman China, Jepang, India, Iran, dan Korea Selatan. Pada Ramadhan 1433 H kemarin BBJ (bentara Budaya Jakarta juga memutar empat film Turki, yaitu UC Maymun (Three Monkeys), Sonbahar (Autumn), Tatil Kitabi (Summer Book), dan Gitmek: Denim Marlon ve Brando (Gitmek: My Marlon and Brando). UC Maymun (Three Monkeys) adalah karya sutradara Turki, Nuri Bilge Ceylan, yang sempat meraih penghargaan di Festival Film Cannes 2008 untuk kategori Sutradara Terbaik. Film ini mengisahkan lima cerita berbeda yang kesemuanya tidak jauh dari kehidupan sebuah keluarga yang mengalami kehancuran komunikasi serius. Tiga film terakhir, berturut-turut disutradarai oleh Ozcan Alper, Seyfi Teoman, dan Huseyin Karabey. Sonbahar (Autumn) menceritakan kehidupan seorang narapidana politik yang baru keluar dari penjara selama 10 tahun. Tatil Kitabi (Summer Book) mengisahkan sebuah kehidupan dari sudut pandang anak sepuluh tahun. Terakhir, Gitmek: Denim Marlon ve Brando (Gitmek: My Marlon and Brando) bercerita tentang kisah nyata perjalanan seorang perempuan Turki ke perbatasan Irak yang sedang digempur perang. Pada Festifal Film Eropa 2012 ada juga film Turki yang di putar. Terakhir adalah Festival Film Turki 2012, di mana di putar 4 buah film yang di datangkan langsung dari Turki, yaitu Film Fetih 1453, Norah (lupa judulnya), Propaganda, Incir Receli. Film ini berlangsung sejak 1-2 Desember 2012. Banyak orang-orang Turki yang menonton, anak-anak gadis mereka cantik-cantik. Ada juga gadis Turki yang naksir kepada Rachmad, teman gadis itu yang orang Indonesia berkata," Dia Sultan Turki, Sultan Aceh II,"...wah tahu darimana informasi ini. Film-filmnya bagus-bagus, sayang sekali persiapan panitia sangat kurang sosialisasinya, banyak orang yang tidak tahu festifal Film Turki ini. Tahun depan semoga hal ini di perhatikan dan diperbaiki bersama agar lebih sukses lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun