JAKARTA-GEMPOL, Daerah Aceh yang terkenal dengan Serambi Mekkah menjadi sorotan negara-negara Asing apalagi sudah ditegaknya pelaksanaan Syariat Islam. Ini dapat dilihat dengan terbentuknya Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Aceh, serta lembaga sejenis dinas-dinas lainnya.
Dalam kurun waktu dua tahun di Aceh telah lahir suatu wadah yang disebut dengan Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).
Untuk itu gerak langkah KWPSI perlu diseralaskan dan akhirnya kepengurusan KWPSI periode 2015-2018 resmi dikukuhkan oleh Ketua Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Sjamsul Kahar. Acara ini dilaksanakan pada Hari Sabtu, 14 Maret 2015, bertempat di Aula PWI Aceh.
Dapat diketahui bahwasannya KWPSI bukanlah lembaga profesi wartawan seperti PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
lembaga ini dilahirkan oleh beberapa wartawan lintas media sejak dua tahun lalu, untuk mengembangkan kegiatan religius secara bersama-sama untuk meluruskan kontradiktif yang muncul dalam masyarakat tentang pelaksanaan syariat Islam.
Kelahiran KWPSI semata untuk mengisi ruang gelap dalam kontradiksi yang timbul dalam masyarakt kita. Di Aceh tidak ada orang Aceh yang tidak Islam. Di daerah Aceh agama Islam berkembang dengan baik.
Dalam kenyataannya kita melihat ada sebagian orang yang tidak memahami syariat Islam. Bahkan ada yang menakuti tentang pelaksanaan syariat Islam itu sendiri.
Syariat Islam merupakan aturan kehidupan bagi umat manusia. Baik dalam hubungan sesama manusia maupun hubungan antara manusia dengan Allah.
Itu muatan pokok dari syariat Islam, jadi tidak perlu merasa gundah dengan syariat Islam. Dan itu juga yang menjadi pedoman KWPSI.
Pengurus KWPSI dapat terus fokus memberikan pencerahan dan lembaga tersebut bisa menjadi model bagi daerah lain bisa jadi akan menjadi model secara nasional.
Pengukuhan Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) periode 2015-2018 yang diketuai oleh Arif Ramdan juga sekaligus memperingati acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 versi rekan-rekan wartawan.