Mohon tunggu...
Niken Launingtia
Niken Launingtia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Bali

Hai, saya dari Bali. Saya baru belajar untuk menulis 🙏🙏☺️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mulutmu Harimaumu

15 Februari 2021   20:16 Diperbarui: 15 Februari 2021   20:47 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pasangan ini sudah hampir 3 tahun menikah tapi belum juga di karuniai keturunan. Pasangan ini sudah berobat ke beberapa dokter, namun hasilnya masih NIHIL. Mungkin ada beberapa pasangan yang sudah jauh lama belum juga diberikan keturunan akan beranggapan, alah masih baru umur segtu santuy ajj? atau mungkin ada yang  baru nikah sudah punya anak. Kadang anak zaman sekarang belum lulus atau belum nikah sudah hamil. Kadang heran ya... satu pertanyaan orang terselesaikan sambung lagi dengan pertanyaan yang lainnya. 

Misalnya saat kita sedang di bangku pendidikan, pertanyaan dari sekitar bertanya kapan lulusnya? si A sudah lulus lo padahal seumuran. Saat kita sudah lulus, pertanyaan selanjutnya sekarang kerja dimana? si A ajj sudah kerja lo di perkantoran dengan penghasilan tinggi? Setelah kita sudah mendapatkan kerja yang terbilang mapan, timbul lagi pertanyaan dari sekitar, kapan nikahnya? kn sudah mapan, apa lagi di tunggu? setelah nikah saat belum punya anak, lingkungan bertanya kapan punya anaknya? kok belum punya segh? padahal barengan nikah dengan si A lo, gak bisa punya anak y? 

makanya jangan terlalu mengejar karir, jadi susah kan punya anaknya? mungkin pertanyaan itu yang paling menyakitkan ya bagi pasangan yang sudah lama nikah belum mempunyai keturunan. Kemudian saat sudah mempunyai anak satu, ada lagi pertanyaan kapan dibuatin adik negh? kn sudah gede? padahal baru satu tahun. hahahahha.... kadang lucu ya dengar pertanyaan dari lingkungan kita yang setiap aktifitas kehidupan kita di pertanyakan oleh lingkungan sekitar kita. 

Kalau kita mengikuti semua pertanyaan lingkungan sekitar, kita yang berat dan stres sendiri memikirnyanya, karena rejeki, nasib dan jalan kehidupan manusia  itu berbeda-beda.  Ada yang dimudahkan jalannya dalam karir, ada yang dilancarkan dalam keluarga, dan ada juga yang dilancarkan dalam karir dan keluarga. 

Semua yang kita dapatkan di dunia ini adalah sesuai amal dan ibadahnya masing-masing. Jadi gak akan ada perjalanan kehidupannya sama semua manusianya, jika semua perjalanan manusia di muka bumi ini sama maka tidak ada perbedaan antara manusia satu dengan manusia yang lainnya. Harusnya kita bersyukur selalu apa yang diberikan kepada tuhan dan menikmatinya dengan tulus iklas. Seperti slogan Negara Indoneisa TUT WURI HANDAYANI "Berbeda-beda tetapi tetap bersatu" karena perbedaan itu sebenarnya Indah kalau kita bisa menghargai satu sama lainnya.

Apa  mungkin di Indonesia itu budayanya mengurus perjalanan hidup orang lain kah? apakah negara lain juga mengurus perjalanan kehidupan orang lain? kalau aq berfikir untuk apa mengurus perjalanan hidup orang lain, karena kehidupan aq sendiri pun belum tentu baik. Mau dia punya anak berapa, kerjaan dia bagaimana, dan sebagainya tentang kehidupan orang lain itu bayarin aja. Coba dech fikir, kalau kita mengurus perjalanan kehidupan orang lain kita dapat apa? Gak dapat apa kan... Ngpaen pusingin perjalanan kehidupan orang lain, lebih baik kita berbuat sesuatu yang berguna ketimbang mengurus kehidupan orang lain.

Mungkin kalian bisa mengisi waktu luang dengan membuat buku, membaca buku, atau sesuatu hal yang positif dan membuat kalian sendiri senang. Daripada kita mengurus urusan orang lain kan... karena kita gak pernah tau perjuangan apa yang sudah dilakukan selama ini dengan dia, berapa banyak siksaan yang mereka sudah hadapi dalam keluarganya sendiri. Karena ada beberapa orang jika di hadapan orang lain dia selalu menunjukkan bahwa dia sedang senang, tidak pernah memperlihatkan dia sedang sedih atau stres menghadapi masalah yang dihasapinya. Jika kamu bertanya tentang kehidupan dia terus, dia akan stres kemudian dia bunuh diri suatu saat nanti karena saking stresnya, apakah km mau bertanggung jawab? aq yakin gak akan mau kan bertanggung jawab. 

kalau kalian mau bertanggung jawab hal buruk terjadi kepada dia, silahkan berikan dia pertanyaan tentang kehidupan dia. Tapi jika kalian tidak mau bertanggung jawab dengan perbuatan mu itu, maka jangan sesekali menanyakan tentang kehidupannya. Seperti pepatah mengatakan "Mulut Mu Harimau Mu" Jadi berhati-hatilah dengan ucapan kalian semua ya... 

Sama dengan pasangan yang lama tidak diberikan keturunan, mereka sudah keliling berobat dan berusaha agar diberikan keturunan tapi hasil NIHIL, kemudian dia ke orang pintar dan pemangku, ternyata saat dilihat pasangan ini ngiring jadi harus sabar untuk mendapatkan keturunan. Hal itu yang gak mgkn kan pasangan ini mengumumkan hal tersebut.... Apakah hal itu patut untuk disebar luaskan? saya rasa itu tidak perlu karena ini merupakan masalah pasangan ini. 

Percayalah rencana tuhan itu akan indah pada waktunya, jadi pasangan yang sudah lama menikah dan belum dikaruniai keturunan, bersabar saja dan selalu berdoa kepada tuhan Yang Maha Esa ngih... Harus percaya skala dan Niskala bagi umat hindu. Jadi jika ada yang bertanya tentang kehidupan kalian lagi jangan dimasukkan kedalam hati ya supaya tidak stres, karena stres tidak baik bagi pasangan yang sedang program kehamilan. Bagi yang belum diberikan keturunan, aq doakan agar segera diberikan keturunan yang sehat ya dan dilancarkan rejeki dan kebahagiaan yang luar biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun