Mohon tunggu...
Gek Diah Desi Sentana
Gek Diah Desi Sentana Mohon Tunggu... Dosen - Penulis

Ibu 3 orang putra yang berprofesi sebagai dosen dan pemilik sanggar seni Kebo Iwa di Bali. Menyukai semua genre tulisan. Hobby membaca dan menari. Selalu ingin berbagi dengan segala keterbatasannya. Semoga selalu diberikan waktu untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Followers

30 Mei 2020   10:20 Diperbarui: 30 Mei 2020   10:16 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak hal menarik yang menjadi topik hangat di kalangan pengguna sosial media, followers salah satunya. Followers bagi sebagian orang merupakan hal yang teramat sangat penting. Hingga ada jasa jual beli followers maupun subcriber. Ini menjadi bisnis yang yang menjanjikan, bagaimana tidak dengan banyaknya followers, maka pelaku dunia usaha akan mempertimbangkan orang tersebut untuk mengedorse produk mereka. Semakin banyak endorse maka pundi-pundi uang akan bertambah. 

Hal ini tentu membuat banyak orang tergiur, bahkan rela melakukan apa saja untuk memperbanyak followers mereka hingga menjadi 6 digit bahkan 10 digit. Generasi Z dan Alpha  adalah generasi yang sangat terpengaruh dengan jumlah followers ini. Jumlah followers tinggi berbanding lurus dengan kepercayaan diri mereka. Tapi di balik semua itu tidak selamanya banyak follower akan mendukung karena di dalamnya akan ada lingkaran hatters. 

Setiap hal yang kita jalani pasti akan ada baik buruk, memiliki banyak followers juga ada untung ruginya.  Ya bullying adalah salah satu kerugian yang harus kita terima. Ingat diterima dengan lapang dada lho ya. Jangan dimasukan ke dalam hati. Ini yang harus disadari, tidak selamanya hal yang kita posting di Media Sosial akan diterima dengan baik. Sehingga kita harus hati-hati, jejak digital akan membekas selamanya.  Kini muncul jargon baru kalau jempol lebih tajam dibandingkan lidah.

Bullying di media sosial sudah memakan banyak korban. Bahkan beberapa yang meninggal dunia berasal dari kalangan artis. Ini sangat miris, karena berita ini akan diblow-up oleh media. Selebritis adalah influencer yang menjadi trendsetter bagi sebagian orang khususnya generasi Z.  Tindakan mereka bisa menjadi acuan jika seseorang mengalami bullying. Sangat menakutkan apabila ini terjadi pada anak kita, keluarga kita, teman kita ataupun diri kita sendiri.

Kontrol diri, akhirnya inilah yang akan menyelamatkan lingkungan kita. Jangan gegabah menerima seseorang menjadi followers ataupun menjadi following. Berikut ini adalah beberapa tips untuk memiliki hubungan yang baik dengan Folowers:

1. Jujur, apa yang kamu upload di sosial media adalah kamu yang sebenarnya. Jangan dibuat-buat, sehingga memperkecil celah bagi hatters untuk menyerangmu.

2. Berani meminta maaf, apabila kamu salah maka katakan maaf. Jangan kalau sudah salah malahan ngotot bilang benar, itu namanya pembenaran. Tidak akan pernah suatu pembenaran menjadi kebenaran.

3. Peduli, kepedulianmu juga rasa simpatimu harus ditunjukkan untuk semua teman-teman tidak hanya di dunia maya tetapi juga di dunia nyata.

4. Filter, kamu harus bisa mencerna informasi yang masuk, jangan pernah share hal-hal yang belum kamu ketahui kebenarannya. Begitu juga jika ada hatters yang mencaci, jangan diambil hati. Baca, kemudian balas berdasarkan fakta. setelah itu cukup jangan direspon lagi. biasanya orang-orang seperti itu akan memancing emosi kita untuk berkata kasar atau pun bertindak gegabah.

5.  Menjadi Pribadi yang baik, kunci menjadi pribadi yang baik adalah mau belajar, tentang semua hal. Ketika kamu tahu maka berbagilah, jangan sombong karena manusia itu hanya sebatas tahu bukannya Maha tahu.

Semakin banyak followers hidup kita akan bahagia? tidak ada yang benar-benar bisa memastikannya, kecuali diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun