Mohon tunggu...
Indra Haryawan
Indra Haryawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

orang yang biasa - biasa sahaja. termasuk biasa ngutang tanpa bayar........

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serial Soekaspo - Salah Tangki

6 Maret 2013   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:14 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini tjeritera lain tentang sang setap pentri bernama Soekaspo. Kalaulah nanti tjeritera ini tiada mengocok perut pembaca ya haraplah dipermaklum, namanya saja tjeritera ndak niat

Konon di masa lalu, ini konon lhoooo jadi jangan protes kalo ternyata ndak sesuai kenyataan, Soekaspo pernah mencoba peruntungan di daerah Free York alias priok, tepatnya di seputaran depo Pertamina plumpang. Kerja jadi setap pentri? Oh bukan, kali ini kerja serabutan membajak bahan bakar sisa dari mobil tangki yang masuk ke depo Pertamina. Lumayanlah, seliter dua bensin ato solar bisa dijual ke tukang bensin pinggir jalan. Kalopun dihargai ala kadarnya, pokok bisa untuk jajan (kalo buat makan ya pasti kasbon lah)

Tapi yang namanya daerah Free York, daerah yang terkenal keras kan ya isinya ya preman - preman semua. Senggol dikit bacok, kepruk, gigit, emut sama kuda kalau memang perlu *lirik mpok Dja*. Begitu juga dengan perjuangan memperoleh seliter bahan bakar gratis. Begitu truk tangki terlihat di kejauhan, semua orang bersiap dengan ember masing - masing, siapa yang duluan dia yang berhak. Sejatinya seorang Soekaspo memiliki keuntungan secara teknis karena terbiasa sprint melarikan diri setelah maling nangka di kebun tetangga. Sayangnya Soekaspo selalu kalah nyali, digertak sedikit pasti langsung ciut dan ndak jadi mengejar truk tangki. Jadilah Soekaspo selalu gagal dalam menjalankan aksinya.

Di suatu hari nan panas, begitu panasnya hingga keringat pun langsung menguap *mak cessss.....* sepertinya keberuntungan berpihak pada Soekaspo. Sebuah truk tangki berwarna oranye terlihat dari kejauhan sedang berjalan pelan. Para pesaing yang rata - rata berwajah seram sepertinya tidak menyadari kehadiran truk tersebut. "Wah, kesempatan bagus nih", pikir Soekaspo. Tanpa membuang waktu, dirinya segera mengambil ember dan mengejar truk tersebut. Wuuuuzzz..... dengan kecepatan mengalahkan pendekar Pasar Sabtu, sekejap saja truk tangki tersebut sudah terkejar. Dengan tangan kiri memegang ember, tangan kanannya memutar keran pada tangki. Segeralah mengalir cairan ke dalam ember. Tapi kok lhooo? Warnanya butek ndak keruan, baunya pun ...... "Hoek hoek hoek", Soekaspo muntah - muntah tak mampu menahan bau yang menyengat.

Ternyataaa sodara - sodara sebangsa dan setanah air, mobil tangki tersebut bukanlah tangki BBM tapi tangki sedot WC *glodagh*

Sekian......

Tjeritera ini dibocorkan melalui kanal @koplakYoBand leaks

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun